Drama
Istilah drama berasal dari kata drame, sebuah kata dari Bahasa Perancis yang diambil untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah di Perancis.
Dalam buku Webster’s New Collegiate Dictionary, dinyatakan bahwa drama merupakan karangan berbentuk prosa atau puisi yang direncanakan bagi pertunjukkan teater (Henry Guntur, 1984). Drama (Yunani) merupakan jenis karya sastra yang ada bagian tertentu yang diperankan oleh aktor/aktris.
Definisi drama
1. Drama adalah kualitas komunikasi. Situasi, dan action
2. Drama menurut Moulton adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action)
3. Drama menurut Brander Mathews adalah konflik dari sifat manusia merupakan sumber pokok drama
4. Drama menurut Ferdinand Brunetierre adalah melahirkan kehendak manusia lewat action.
5. Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton (audience).
Teori Asal Mula Drama menurut Brockett :
Drama berkembang dari upacara religius primitive yang dipentaskan untuk minta pertolongan dewa Hymne pujian yang dinyanyikan bersama di depan makam seorang pahlawan. Pembicara memisahkan diri dari koor dan memperagakan perbuatan dalam kehidupan almarhum pahlawan itu.
Drama tumbuh dari kecintaan manusia untuk bercerita. Kisah tentang perburuan/peperangan atau perbuatan yang luar biasa seseorang pahlawan yang telah gugur.
Dalam pementasan sebuah drama, ada tiga unsur yang penting yang mempengaruhi keberhasilan pementasan. Tiga unsur tersebut adalah sutradara, pemain, dan penonton.
Pementasa drama dapat menggunakan berbagai media seperti panggung, film, atau televisi. Kadang pementasannya dikombinasikan dengan musik dan tarian.
Naskah
Naskah lakon sebenarnya juga memiliki kekayaan tersembunyi untuk dianalisis baik untuk kepentingan panggung (teater), maupun kepentingan sastra. Menurut A. Teeuw (Pengamat sastra modern kita yang berasal dari Belanda /1984), menggunakan analisis struktural guna membongkar dan memaparkan secara
cermat, teliti, detail aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh.
Penulis Drama di Indonesia
Para penulis drama Indonesia antara lain, Asrul Sani (satu diantara “Tiga Menguak Takdir “). Selain Asrul Sani anggota Tiga Menguak takdir adalah Chairil Anwar dan Rivai Apin.
Asrul Sani hanya tampil sebagai sutradara panggung dan penyusun naskah terjemahan dari Jean Paul Sartre atau Lorca. Asrul Sani merupakan pelopor sastra angkatan 45. Penulis sastra lainnya adalah WS Rendra dengan karyanya Kereta Kencana “ Eugene Ionesco atau Oedipus dari Sophokles), Riantarno, Arifin C Noer, Iwan Simatupang, Utuy T Sontani, Motinggo Boesje, Sitor Situmorang, Wisran Hadi (Malin Kundang).
Perbedaan Drama dan Teater
Drama adalah kisah kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, didasarkan pada naskah yang tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian atau Tarian.
Teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Misalnya teater, wayang orang, ketoprak,ludrug, topeng, lenong, sulap dll .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar