Rabu, Februari 10, 2016

Gendang Makassar di Lihat dari Sisi yang Berbeda

Simbol Hubungan Intim


Tidak ada yang tahu, dari mana asal mula gendang itu. Yang pasti keberadaannya bersamaan dengan lahirnya Tumanurung raja pertama(Sembah pertama) di Kerajaan Gowa.
Salah seorang pemain gendang Sulawesi Selatan, Abdul Muin Dg. Mile (56), mengungkapkan bahwa tidak ada yang tahu dari mana asal mula gendang Makassar. Tetapi gendang itu ada sejak lahirnya Tumanurung sembah pertama di Kerajaan Gowa.
Berbeda dengan gendang yang ada di daerah lain di Indonesia, gendang makassar memiliki ciri khas tersendiri. Selain bentuknya yang menyerupai telur, dibuat dari kayu khusus, ukurannya disesuaikan dengan ukuran badan para penabuh atau pemiliknya. Tak mengherankan jika pemain atau penabuh gendang di daerah ini juga pandai membuat gendang.

“Gendang Makassar, dibuat dari kayu Campaga dan kulit kambing serta ukurannya disesuaikan dengan bodi yang memainkan gendang itu,” ujar lelaki berkumis itu saat ditemui di rumahnya di Kecamatan Bonto Nompo Kabupaten Gowa.
Kulit kambing yang digunakan, tutur lelaki yang lebih dikenal dengan Dg Mile ini, adalah kulit kambing jantan dan betina. Kulit jantan untuk kepala dan kulit betina untuk pantat gendang. “Bunyi bum dihasilkan dari kulit jantan sedangkan bunyi tak dihasilkan dari kulit betina yang tipis. Nah inilah sehingga gendang itu dalam bahasa Makassar disebut juga ganrang yang juga berarti sebagai hubungan intim suami istri,”.
Kulit kambing yang akan digunakan, dikeringkan terlebih dahulu beberapa hari agar rambut-rambut yang melekat lepas. Untuk mempermudah saat pemasangan, kulit kambing direndam dengan air dingin sekitar 2 jam. Kemudian diikat dengan rotan. Saat ini, papar Dg Mile, memang banyak gendang yang sudah tidak menggunakan rotan tetapi diganti dengan tasi namun unsur seninya sudah berkurang.
Para pemimpin sanggar, seperti Dg Mile memiliki gendang khusus untuk dirinya dan sangat sakral yang disebut pa’tabba. Gendang itu, terang lelaki yang pernah memimpin pakarena di Gedung putih Amerika Serikat, adalah salah satu kebesaran dan kebanggaan bagi pemilik atau sanggarnya. “Gendang itu kalompoang jadi tidak bisa dimainkan oleh orang yang di luar sanggar,” terangnya.
Dari segi ukuran dan kegunaannya, Gendang Makassar dibedakan atas dua macam, yaitu gendang besar dan gendang kecil. Gendang besar dimainkan pada acara ritual seperti pengantin dan mengiringi tari Pakarena. Sedangkan gendang kecil khusus dimainkan untuk mengiringi pencak silat. Selain itu gendang dimainkan pada saat passili, potong rambut (hakikah), mappaccing, sunatan, menjemput tamu pada saat pengantin atau mengantar pengantin laki-laki (mapparola/ lekka).
Tidak semua orang Makassar yang mengambil dan mempertunjukkan kesenian gendang pada acara pestanya, namun ada juga orang yang ketika tidak mempertunjukkan gendang saat pestanya bisa sakit. Hal ini disebabkan gendang memiliki hubungan emosional yang sekaligus menjadi hubungan kepercayaan.
“Makanya jangan heran jika air Anda meneteskan air mata atau melihat orang yang meteskan air mata saat mendengar bunyi tabuhan gendang pada saat pesta pernikahan,” pangkasnya dengan tersenyum.

SALAM BUDAYA..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...