Rabu, Desember 21, 2011

Sejarah Seni Patung Pasir

Sejarah Seni Pasir bermula pada jaman Raja Faraoh di Mesir. Para ahli bangunan masa itu menggunakan teknik ukir pasir untuk merepresentasikan rencana pembangunan monumen kepada penguasa Faraoh seperti Piramid dan Pura-pura.

'Pop Art' singkatan dari Popular Art

Bagi para pengemar Desain grafis sapa sih yang gak kenal ama 'Pop Art' singkatan dari Popular Art, pergerakan Pop Art sehari-hari biasa digunakan untuk menggambarkan unsur-unsur budaya populer, terutama gambar dalam iklan dan televisi. Istilah Pop Art pertama kali digunakan oleh kritikus Inggris, Lawrence Alloway pada tahun 1958 dalam edisi Architectural Digest. Dia menjelaskan semua pasca perang bekerja pada konsumerisme dan materialisme, dan yang menolak psikologis kiasan dari Abstrak Expressionism. Sebagai upaya untuk membawa seni kembali dalam kehidupan di Amerika sehari-hari, ia menolak lukisan abstrak karena canggih dan elit. Pop Art dibagi menjadi dua yaitu, seni komersil dan seni rupa.

Sabtu, Desember 17, 2011

salah satu legenda hidup Indonesia,Iwan Fals

Profil Iwan Fals sangatlah menarik untuk dibaca. Hal ini dikarenakan Iwan Fals merupakan salah satu legenda hidup Indonesia yang melakukan kecaman kepada pemerintah melalui lagu. Melalui lagu-lagunya Iwan Fals menggambarkan suasana sosial masyarakat Indonesia dari tahun 1970-an hingga sekarang. Banyak sekali lagu yang telah dinyanyikannya dari yang lagu yang diciptakan orang lain hingga lagu yang diciptakannya sendiri.

Seni Tari di Tanah Kutai Kartanegara

1. Tari Gantar
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.

Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.

Tari Perang
Tari Perang

2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang

Rabu, Desember 14, 2011

Sinrili' Makassar

1.Pengertian Sinrilik

Karya Sastra Makassar cukup memiliki arti dalam kehidupan penutur Bahasa Makassar. Salah satu karya sastra di antara sekian banyak karya satra adalah sinrilik. Sinrilik adalah karya sastra Makassar yang berbentuk prosa yang cara penyampaiannya dilagukan secara berirama baik dengan menggunakan alat musik maupun tanpa alat musik. Hingga saat ini, masih dipelihara dan diminati oleh masyarakat Makassar. Meskipun karya sastra ini masih diminati oleh masyarakat, namun orang yang dapat melagukannya atau membacakan
sangat terbatas. Oleh karena itu, karya satra jenis ini perlu mendapat pembinaan agar tetap lestari.

Sinrilik sebagai salah satu bentuk sastra lisan, sangat terkait dengan hal – hal :
1) pencerita dan penceritaan,
2) kesempatan bercerita,
3) tujuan bercerita,
4) hubungan cerita dengan lingkungannya,
5) jenis cerita yang disampaikan, dan
6) pendengar.

Menurut Bantang seorang Sinrili’wan harus menguasai beberapa hal, yaitu :

Rupama, ceritera rakyat Makassar

Rupama atau ceritera rakyat Makassar yang berkembang secara lisan di tengah masyarakat pendukungnya telah diabadikan dan disusun menjadi sebuah buku oleh Zainuddin Hakim. Kumpulan ceritera itu hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah ceritera yang tersebar secara lisan di Makassar. Dalam kumpulan ini penyusun mengelompokkan ceritera rakyat itu menjadi dua jenis, yakni ceritera kepercayaan dan ceritera binatang. Berikut ini akan dikemukakan judul ceritera tersebut.

Kumpulan ceritera kepercayaan terdiri atas:

Aru salah satu Sastra Makassar

Apakah ARU itu? Berikut Sedikit Penjelasan yang saya dapatkan dari Tulisan H.M. Sirajuddin Bantang

Sebagaimana diketahui bahwa Gowa adalah pernah menjadi suatu kerajaan yang besar pada amannya, pernah menjadi suatu kerajaan yang berpengaruh di Nusantara, disegani oleh kawan dan lawan. Karena kekuasaan yang pernah dimiliki oleh kerajaan Gowa, sudah barang tentu mempunyai banyak laskar atau tubarani yang taat pada rajanya, yang selalu mengucapkan sumpah setia kepada rajanya (aru ), hingga saat ini sumpah tersebut masih sering diucapkan dihadapan para pemimpin yang datang berkunjung ke daerah Gowa. Suatu susunan sastra dalam bahasa Makassar, yang di isi dengan kalimat – kalimat sumpah setia yang penuh keberanian diucapkan oleh salah seorang tubarani, atau wakil dari salah seorang Gallarang dihadapan raja. Susunan kalimatnya ringkas namun dari kalimat itu terkandung kesetiaan masyarakat yang diwakili oleh tubaraninya.

Teknik memainkan Aru

Kelong/Pantun dari Makassar

Masyarakat Etnik Makassar sejak berabad-abad lalu mengenal berbagai sastra lisan baik yang berbentuk prosa maupun puisi. Sastra lisan yang  dalam bentuk prosa maupun puisi dituturkan dengan jalan dinyanyikan atau disenandungkan dengan diiringi oleh berbagai macam instrumen/ bunyi-bunyian dan alat musik.

Beberapa sastra prosa dinamakan sinriliq dan kacaping, karena sastra ini dituturkan dengan cara dinyanyikan karena diiringi oleh alat rebab (sinriliq/kesoq-kesoq) dan kecapi. Sastra puisi diberi nama kelong yang secara harfiah diterjemahkan sebagai nyanyian. Namun pada dasarnya kelong adalah karya sastra yang berbentuk larik-larik kelompok kata yang berpola dan dibawakan secara bernyanyi atau bersenandung. Salah satu karya sastra yang berbentuk puisi (kelong) adalah Royong.

Royong adalah

Paruntuk Kana dalam Sastra Makassar

Dalam sastra daerah Makassar dikenal yang namanya Paruntuk Kana, yaitu semacam Peribahasa atau Pepatah dalam Bahasa Indonesia. Saat ini Paruntuk Kana sudah banyak dilupakan masyarakat Makassar sebagai bagian dari pengajaran budaya padahal dulunya basa kabuyu-buyu (sastra tutur) ini dimaksudkan untuk memperhalus budi pekerti, mengenalkan tata krama ataupun untuk menyindir / mengingatkan bahwa sesuatu perbuatan itu tidak baik dilakukan.
Berikut ini beberapa contoh ungkapan ‘Paruntuk Kana’.

Sastra Makassr


Sastra Makassar

Dikalangan orang Makassar, sejak dahulu telah mengenal tentang bahasa berirama atau sastra.Mereka menggunakan sejak dahulu sebagai bahasa sehari-hari, suatu contoh apabila seseorang akan meminang biasanya dicari orang yang mampu bersilat lidah dan melontarkan bahasa-bahasa kiasan atau bahasa tutur, agar pinangannya dapat diterima dipihak wanita. Sama halnya seorang ibu yang menidurkan anak dalam buaian, biasanyadidengar irama lagu yang penuh harapan - harapan.Lagu yang dituturkan agar anak dapat dirasuki dengan irama tersebut, kelong atau pantun masih sering diucapkan orangorang tua kita, pantun yang penuh pesan, pantunyang penuh pendidikan, pantun yang penuh petuah-petuah, sekarang ini telah banyak dilupakan oleh generasi muda, banyak dipinggirkan oleh petuah-petuah yang datang dari barat, kalau didengar isinya malah mengajak ke jalan yang kurang etis.

Macam-macam sastra:
1. Sinrili, Makassar.
5. Paddoangang, Makassar. 
7. Pasang, Makassar

Sabtu, November 26, 2011

Boy Band,Fenomena Musik Indonesia

sapa sih yang gak kenal sama Sm*sh,Max 5,XO-IX dan masih banyak lagi boy band lainnya yang sangat ini banyak kebanjiran job,,,Yach saat ini di Indonesia lagi musimnya boy band...berminat membuat boy band???

Boy band adalah sejenis kelompok musik pop atau R&B yang terdiri dari tiga anggota atau lebih, semuanya penyanyi laki-laki muda. Biasanya anggota boy band selain menyanyi juga menari dalam pertunjukan mereka. Mereka biasanya dibentuk oleh seorang manajer atau produser rekaman dengan cara mengadakan audisi, di mana para peserti diuji penampilannya, kemampuan menyanyinya, dan kemampuan berdansanya. Mereka biasanya tidak memainkan alat musik sendiri.

Alat Musik Tiup Bagpipe

Bagpipe Sejarah
 
Bagpipe diperkirakan telah digunakan di Mesir kuno.
Bagpipe adalah instrumen infanteri Romawi sementara sangkakala digunakan oleh kavaleri.
Bagpipe ada dalam berbagai bentuk di banyak tempat di seluruh dunia. Di setiap negara adalah instrumen dasar yang sama, sebuah tas dengan pelantun dan satu atau lebih drone. Beberapa dari mereka mulutnya ditiup sementara yang lain menggunakan lampiran bellow untuk memasok udara. Tas yang disediakan nada berlanjut sementara musisi mengambil napas dan dibiarkan beberapa nada dimainkan sekaligus.

Alat Musik Tiup Didgeridoo.

Didjeridu biasanya terbentuk ketika sebuah cabang pohon, secara alami berongga, lebih lanjut dilubangi oleh rayap bersarang. Aborigin Australia memotong cabang-cabang dengan panjang yang sesuai (sekitar 1,5 meter), lekukan keluar kedua ujungnya sedikit lebih dan kadang-kadang merapikan corong dengan permen karet. Ditiup dengan bibir bergetar, yang didjeridu memberikan catatan yang mendasar dengan deret harmonik yang kaya dan kompleks. Tekanan udara konstan dipelihara oleh sekaligus meniup melalui mulut dan pernapasan melalui hidung, dengan menggunakan pipi sebagai reservoir. Stamina yang cukup diperlukan untuk teknik ini dan pemain didjeridu baik dianggap mampu mempertahankan pola berirama cepat energik seluruh lagu yang diberikan. J terampil player sangat dihormati dan mungkin berjalan dengan songman profesional untuk meningkatkan pertemuan perdagangan atau pertemuan interband lainnya.

Sabtu, November 05, 2011

sejarah warna

Sejarah penggunaan warna diketahui sejak 1550 SM di Mesir, dimana penggunaan warna adalah bagi tujuan terapi. Bertolak dari situ penggunaan warna buka sahaja digunakan untuk menghasilkan sesebuah karya dan reka bentuk, malah digunakan sebagai perubatan dan terapi.

Pada masa ini warna mempunyai potensi dalam kehidupan harian, kita perlukan berpakaian dengan pemilihan warna yang sesuai, dirumah memilih perabot dan hiasan berkehendakkan warna yang senang dipandang, membeli kereta memilih reka bentuk dan warna yang menarik. Pendik kata segalanya kita akan menumpukan pada warna.

Dalam kehidupan kita seharian warna mempunyai peranan yang sangat penting y

Garisan Seni Visual

Garisan merupakan elemen asas paling penting dalam penghasilan Seni Visual. Secara umum Pengkarya akan menggunakan garisan dalam apa juga keadaan, ada yang menggunakan garisan sebagai lukisan awal atau pun mengasilkan garisan sebagai elemen utama dalam karya.
Maknanya pengajaran Asas Seni Reka perlu melalui Aplikasi Pengkaryaan seperti menghasilkan Lukisan, Catan, Cetakan, Arca, Grafik dan sebagainya. Garisan dan Jalinan dan Garisan dan Warna.

1. Garisan Kontor dan 'Gesture'

Jumat, November 04, 2011

Jenis-Jenis Teater Tradisional

Berbicara masalah seni tearer tradisi (daerah), kita akan berbicara mengenai masalah keragaman, kekhasan/keunikan, dan perkembangan di masyarakat. Hampir di setiap daerah kabupaten terdapat seni teater yang memiliki keunikan masing-masing. Suatu jenis kesenian daerah dikelompokkan sebagai seni tearer jika dalam teks pertunjukan terdapat unsur-unsur berikut.
a. naskah, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis;
b. tempat pertunjukan atau pentas, baik arena ataupun prossenium,
c. pemain (aktor dan aktris) atau para penari; dan
d. property (perkakas pementasan).
Media untuk mengungkapkan sebuah gagasan, bisa berupa bahasa verbal (dialog atau monolog dengan kata-kata), bahasa visual(gerak, tarian, dan rupa), dan bahasa audio (musik atau karawitan).

Bentuk-bentuk tearer yang hidup dan berkembang di Nusantara dapat dibagi menjadi sebagai berikut.

Sejarah Pantomim

Seni pertunjukan dapat berupa dengan kata-kata maupun tidak dengan kata-kata atau dialog. Salah satu seni pertunjukan yang menggunakan kata-kata adalah drama atau teater. Di sisi lain, ada pertunjukan yang penyampaiannya tidak dengan kata-kata tetapi dengan gerak-gerik tubuh. Seni Pertunjukan yang hanya dengan gerak-gerik melalui bahasa tubuh bahkan cenderung bisu ini oleh Aristoteles disebut sebagai pantomime (Richard Levin,1960) Untuk itu, perlu dimengerti bahwa seni gerak-gerik yang tidak bersuara telah memiliki umur yang panjang.

Menurut Aristoteles, pantomim telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno dan India. Kemudian, dalam perkembangannya menyebar ke Yunani, sebagaimana ditulis Aristoteles dalam Potics itu. Lebih lanjut Aristoteles menjelaskan bahwa teori pantomim tersebut bermula dari temuan-temuan pada relif-relif candi dan piramida. Dalam relief tadi dikisahkan adanya gambaran tentang seorang laki-laki dan atau perempuan sedang melakukan gerakan yang diduga bukan tarian. Hal tersebut semakin jelas sesudah adanya katagorisasi dari berbagai seni pertunjukan yang dilakukan Aristoteles berdasarkan ciri-ciri bawaannya, sehingga dapat dibedakan adanya sebutan tarian dan bahasa isyarat. Oleh karena pantomim mengacu pada ciri dasar dari bahasa isyarat tadi maka jelaslah bahwa seni pertunjukan pantomim memang sudah ada sejak lama.

2. Pengertian Pantomim.

Tari Saman tari tradisional dari Aceh

Sejarah
 
Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Makna dan Fungsi

Jenis dan Bagaimana cara membuat batik

Bagaimana cara membuat batik

Untuk membuat batik, peralatan yang diperlukan adalah : kain mori (bisa terbuat dari sutra, katun atau campuran kain polyester), pensil untuk membuat desain batik, canting yang terbuat dari bambu, berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut, canting ini berfungsi seperti sebuah pulpen. Canting dipakai untuk menyendok lilin cair yang panas, yang dipakai sebagai bahan penutup atau pelindung terhadap zat warna. gawangan (tempat untuk menyampirkan kain), lilin, panci dan kompor kecil untuk memanaskan.

Langkah - langkahnya adalah sebagai berikut :

BERBAGAI MACAM BATIK YANG ADA DI INDONESIA....

Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bisa berbangga hati. Karena di Indonesia banyak sekali keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, agama, dan kesenian yang begitu beraneka ragam. Salah satunya dalam bidang fashion. Di Indonesia terdapat kain bermotif yang tidak dapat dikunjungi di negara lain dan memiliki corak yang unik sekaligus menarik. Kain tersebut biasa kita sebut dengan kain batik. Corak dan motif batik Indonesia sendiri sangat banyak, ada yang merupakan motif asli dari nenek moyang bangsa kita dan ada juga yang merupakan akulturasi dengan bangsa lain.

Di bawah ini merupakan macam-macam batik yang terdapat di Indonesia :

Sejarah Batik Indonesia

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak
abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.

Perkembangan Batik di Indonesia

DEFINISI DAN SEJARAH MURAL

Mural menurut Susanto (2002:76) memberikan definisi sebagai lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Definisi tersebut bila diterjemahkan lebih lanjut, maka mural sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari bangunan dalam hal ini dinding. Dinding dipandang tidak hanya sebagai pembatas ruang maupun sekedar unsur yang harus ada dalam bangunan rumah atau gedung, namun dinding juga dipandang sebagai medium untuk memperindah ruangan. Kesan melengkapi arsitektur bisa dilihat pada bangunan gereja Katolik yang bercorak Barok yang melukis atap gereja yang biasanya berupa kubah dengan lukisan awan dan cerita di Alkitab.

Kamis, November 03, 2011

Mural_Lukisan Dinding 3D

Mural berasal dari kata ‘murus’, kata dari Bahasa Latin yang memiliki arti dinding. Dalam pengertian kontemporer, mural adalah lukisan berukuran besar yang dibuat pada dinding (interior ataupun eksterior), langit-langit, atau bidang datar lainnya. Akar muasal mural dimulai jauh sebelum peradaban modern, bahkan diduga sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Sejumlah gambar prasejarah pada dinding gua di Altamira, Spanyol, dan Lascaux, Prancis, yang melukiskan aksi-aksi berburu, meramu, dan aktivitas relijius, kerapkali disebut sebagai bentuk mural generasi pertama.

Mitos Tato

Istilah “Tato” diambil dari kata “Tatau” dalam bahasa Tahiti, yang berarti “menandakan sesuatu”. Rajah atau tato (Bahasa Inggris : “tattoo”), adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar (lukisan) pada bagian (anggota) tubuh. Tato dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan.

Tato merupakan praktek yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat setempat. Tato dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang.


Tato pun di pergunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Mentawai, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok.

Walaupun pada beberapa kalangan, tato dianggap sebagai yang tabu, seni tato tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia. Tato pada manusia adalah suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara tato pada hewan umumnya digunakan sebagai identifikasi.

Keberadaan tato tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata tato tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato pertama kali tercatat oleh peradaban Barat dalam ekspedisi James Cook pada tahun 1769.

Menurut beberapa peneliti, tato yang tertua ditemukan pada mumi Mesir yang ditemukan kira-kira pada 1300 SM, dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke suku-suku di dunia, namun itu belum terbukti kebenarannya.


Mitos Tato

Sekilas Sejarah Tattoo

Pengartian Tato secara garis besarnya adalah; "Gambar atau simbol yang dilukiskan pada permukaan kulit", atau dengan kata lain dapat juga di artikan sebagai "seni dalam merajah tubuh".

Kata sebutan T-A-T-O itu sendiri menurut sejarah berawal dari bahasa Tahitian; “Ta-tu atau Ta-tau” yang konon artinya memberikan torehan tanda atau simbol. Dalam setiap negara didunia masing-masing memiliki perbedaan penulisan kata dan bahasa sebutan untuk Tato, seperti negara kita Indonesia misalnya, kita menyebutnya dengan kata sebutan; "Tato atau Rajah" dan juga di negara lain, diantaranya; bangsa Inggris menyebutnya dengan "Tattoo", Danish "Tatovering", Norwegian "Tatovering", Swedish "Tatuering", German "Tätowierung", French "Tatouage", Italian "Tatuággio", Spanish "Tatuaje", Dutch "Tatoeage", Brazilian "Tatuagem", Finnish "Tatuointi", Polish "Tatuaz", Hawaiian "Kakau", Portuguese "Tatuagem", Lithuanian "Tatiuruote", Estonian "tätoveering", Inuktitut "Tunniit", Slovenian "Tetoviranje", Turkish "Dövme", Hungarian "Tetoválás", Japanese "Irezumi/Horimono", Icelandic "húðflúr", Greenlandic "Kakiorneq", New Zealand (Maori) "Moko", Polynesia in general "Mana", dll.

SEJARAH TATO

Minggu, Oktober 30, 2011

Seni Rupa Terapan

A. Konsep Karya Seni Rupa Terapan
Bentuk kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zaman batu. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada zaman itu. Untuk menunjang kelangsungan hidup, mereka membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat dari tulang dan tanduk binatang.
B. Pengertian Seni Kriya

Kamis, Oktober 27, 2011

Mengenal Bagian-bagian Gitar

Tak kenal maka tak sayang,tak sayang maka tak cinta,tak cinta maka tak kawin..,,hehehe
Ya..itulah sedikit pembuka,sebelum kita memainkan sebuah alat musik,sebaiknya kita tahu dulu alat tersebut..contohnya saja bagian2 dari alat tersebut..kebanyakan dari kita kadang suka keliru dalam menyebut bagian-bagian gitar. Kita mungkin juga sering bertanya: "terdiri dari apa saja sih bagian-bagian gitar itu?", "yang disebut whammy bar itu yang mana sih?", "pickups itu apa sih?". Disini akan kita bahas per bagian saya dengan lebih detil, mulai dari gitar elektrik terlebih dahulu, setelah itu, gitar aku
A. GITAR ELEKTRIK:

  1.  Tuning Machines: berfungsi sebagai alat untuk menyetem/menyetel/menstem (tuning) senar gitar sehingga menghasilkan nada sesuai dengan keinginan kita

Sabtu, Oktober 22, 2011

Seni tentang Teater

Sejarah panjang seni teater dipercayai keberadaannya sejak manusia mulai melakukan interaksi satu sama lain.  Interaksi itu juga berlangsung bersamaan dengan tafsiran-tafsiran terhadap alam semesta. Dengan demikian, pemaknaan-pemaknaan teater tidak jauh berada dalam hubungan interaksi dan tafsiran-tafsiran antara manusia dan alam semesta. Selain itu, sejarah seni teater pun diyakini berasal dari usaha-usaha perburuan manusia primitif dalam mempertahankan kehidupan mereka. Pada perburuan ini, mereka menirukan perilaku binatang buruannya. Setelah selesai melakukan perburuan, mereka mengadakan ritual atau upacara-upacara sebagai bentuk “rasa syukur” mereka, dan penghormatan” terhadap Sang Pencipta semesta. Ada juga yang menyebutkan sejarah teater dimulai dari Mesir pada 4000 SM dengan upacara pemujaan dewa Dionisus. Tata cara upacara ini kemudian dibakukan serta difestivalkan pada suatu tempat untuk dipertunjukkan serta dihadiri oleh manusia yang lain.

Defenisi Teater

Teater berasal dari kata Yunani, “theatron” (bahasa Inggris, Seeing Place) yang artinya tempat atau gedung pertunjukan. Dalam perkembangannya, dalam pengertian lebih luas kata teater diartikan sebagai segala hal yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dengan demikian, dalam rumusan sederhana teater adalah pertunjukan, misalnya ketoprak, ludruk, wayang, wayang wong, sintren, janger, mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya. Teater dapat dikatakan sebagai manifestasi dari aktivitas naluriah, seperti misalnya, anak-anak bermain sebagai ayah dan ibu, bermain perang-perangan, dan lain sebagainya. Selain itu, teater merupakan manifestasi pembentukan strata sosial kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah ritual. Misalnya, upacara adat maupun upacara kenegaraan, keduanya memiliki unsur-unsur teatrikal dan bermakna filosofis. Berdasarkan paparan di atas, kemungkinan perluasan definisi teater itu bisa terjadi. Tetapi batasan tentang teater dapat dilihat dari sudut pandang sebagai berikut: “tidak ada teater tanpa aktor, baik berwujud riil manusia maupun boneka, terungkap di layar maupun pertunjukan langsung yang dihadiri penonton, serta laku di dalamnya merupakan realitas fiktif”, (Harymawan, 1993). Dengan demikian teater adalah pertunjukan lakon yang dimainkan di atas pentas dan disaksikan oleh penonton.
Namun, teater selalu dikaitkan dengan kata drama yang berasal dari kata Yunani Kuno “draomai” yang berarti bertindak atau berbuat dan “drame” yang berasal dari kata Perancis yang diambil oleh Diderot dan Beaumarchaid untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang kehidupan kelas menengah. Dalam istilah yang lebih ketat berarti lakon serius yang menggarap satu masalah yang punya arti penting tapi tidak bertujuan mengagungkan tragika. Kata “drama” juga dianggap telah ada sejak era Mesir Kuno (4000-1580 SM), sebelum era Yunani Kuno (800-277 SM). Hubungan kata “teater” dan “drama” bersandingan sedemikian erat seiring dengan perlakuan terhadap teater yang mempergunakan drama lebih identik sebagai teks atau naskah atau lakon atau karya sastra (Bakdi Soemanto, 2001).

Rabu, Oktober 19, 2011

Seni patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan).

Seni patung di Asia

Berbagai macam jenis patung terdapat di banyak wilayah yang berbeda di Asia, biasanya dipengaruhi oleh agama Hindu dan Buddha. Sejumlah besar patung Hindu di Kamboja dijaga kelestariannya di Angkor, akan tetapi penjarahan terorganisir yang terjadi berdampak besar pada banyak situs peninggalan di negara itu. Lihat juga Angkor Wat. Di Thailand, kebanyakan patung dikhususkan pada bentuk Buddha. Di Indonesia, patung-patung yang dipengaruhi agama Hindu banyak ditemui di situs Candi Prambanan dan berbagai tempat di pulau Bali. Sedangkan pengaruh agama Buddha ditemui di situs Candi Borobudur.
Di India, karya patung pertama kali ditemukan di peradaban Lembah Indus (3300-1700) SM. Ini adalah salah satu contoh awal karya patung di dunia. Kemudian, setelah Hinduisme, Buddhisme dan Jainisme berkembang lebih jauh, India menciptakan patung-patung tembaga serta pahatan batu dengan tingkat kerumitan yang besar, seperti yang terdapat pada hiasan-hiasan kuil Hindu, Jain dan Buddha.
Artifak-artifak yang ditemukan di Republik Rakyat Cina berasal dari sekitar tahun 10.000 SM. Kebanyakan karya patung Tiongkok yang dipajang di museum berasal dari beberapa periode sejarah, Dinasti Zhou (1066-221 SM) menghasilkan bermacam-macam jenis bejana perunggu cetak dengan hiasan yang rumit. Dinasti Qin (221-206 SM) yang terkenal dengan patung barisan tentara yang dibuat dari terracota. Dinasti Han (206 SM - 220AD) dengan patung-patung figur yang mengesankan kekuatan. Patung Buddha pertama ditemui pada periode Tiga Kerajaan (abad ketiga). Yang dianggap sebagai zaman keemasan Tiongkok adalah periode Dinasti Tang, pada saat perang saudara, patung-patung figur dekoratif dibuat dalam jumlah banyak dan diekspor untuk dana peperangan. Kemudian setelah akhir Dinasti Ming (akhir abad 17) hampir tidak ada patung yang dikoleksi museum, lebih banyak berupa perhiasan, batu mulia, atau gerabah--dan pada abad 20 yang gegap gempita sama sekali tidak ada karya yang dikenali sebagai karya patung, meskipun saat itu terdapat sekolah patung yang bercorak sosial realis pengaruh Soviet di awal dekade rezim komunis, dan pada pergantian abad, para pengrajin Tiongkok mulai mendominasi genre karya patung komersial (patung figur miniatur, mainan dsb) dan seniman garda depan Tiongkok mulai berpartisipasi dalam seni kontemporer Eropa Amerika.

Di Jepang, karya patung dan lukisan yang tak terhitung banyaknya, seringkali di bawah sponsor pemerintah. Kebanyakan patung di Jepang dikaitkan dengan agama, dan seiring dengan berkurangnya peran tradisi Buddhisme, jenis penggunaan bahannya juga berkurang. Selama periode Kofun (abad ketiga), patung tanah liat yang disebut haniwa didirikan di luar makam. Di dalam Kondo yang berada di Horyu-ji terdapat Trinitas Shaka (623), patung Buddha yang berupa dua bodhisattva serta patung yang disebut dengan Para Raja Pengawal Empat Arah. Patung kayu (abad 9) mengambarkan Shakyamuni, salah satu bentuk Buddha, yang menghiasi bangunan sekunder di Muro-ji, adalah ciri khas dari patung awal periode Heian, dengan tubuh berat, dibalut lipatan draperi tebal yang dipahat dengan gaya hompa-shiki (ombak bergulung), serta ekspresi wajah yang terkesan serius dan menarik diri. Sekolah seni patung Kei, menciptakan gaya patung baru dan lebih realistik.

Seni patung di Eropa

Sejarah Tari Pajoge

Asal mulanya Pajoge, timbul semasa kerajaan Bone dahulu. Ada yang mengatakan sejak abad ke VII, tetapi hal itu belum jelas, karena belum ada diketemukan tulisan-tulisan yang dapat memberikan keterangan pasti tentang hal itu, tetapi yang jelas bahwa raja Bone ke 31 Lapawawoi Karaeng Sigeri sangat gemar akan tari Pajoge dan semua anaknya memelihara tari Pajoge.
Jadi dengan demikian bahwa Pajoge lahir di istana raja untuk menghibur raja dan keluarganya, juga untuk menghibur rakyat pada pesta-pesta. Penari-penari pada umumnya diambil dari rakyat biasa saja. Perbedaan dengan tari Pakarena dengan tari Pajoge yang biasa hidup diistana raja yang penari-penarinya dipilih dari keturunan bangsawan atau anak anggota adat. Tetapi Pajoge adalah merupakan tarian rakyat yang dipertontonkan pada pesta raja dan umum. Tarian Sulawesi Selatan
Demikian Pajoge berfungsi sebagai tarian hiburan, juga merupakan alat penghubung antara raja dan rakyat, untuk mendekatkan hubungan agar supaya rakyat tetap cinta kepada rajanya dan sebaliknya.

Tari Pagellu

Tari Pagellu sangat popular dikalangan masyarakat sejak dahulu. Menurut kalangan mereka Pa’gellu adalah alat untuk melahirkan rasa keindahan, rasa pujaan, rasa gembira dalam bentuk gerakan badan, terutama tangan dan telapak tangan, beserta jari-jari. Pa’gellu erat dengan keyakinan Toraja.

Pagellu erat sekali hubungannya dengan kepercayaan orang-orang Toraja pada masa lalu, yaitu sebelum agama Islam dan agama Kristen masuk di Toraja. Menurut kepercayaan Aluk Todolo (Aluk Meman). Yakni kini masih ada yang menganut, Puang Matua (Allah Yang Maha Esa, ada ditempat yang tertinggi dan kuasanya mengatur semua isi dunia). Manusia datang padanya untuk bertobat, menyampaikan permintaan, berterima kasih dan sebagainya dengan melalui persembahan (pemujaan). Tuhan itu di pujanya dengan Rambu Tuka’ berjenis-jenis Naro, Bua’ Suru’ yang semuanya memerlukan pujaan lahir batin dari manusia. Pujaan lahir ialah dengan mengadakan persembahan yaitu berupa atau persembahan hewan (kerbau, babi, ayam) malo bulanna su’ding pa’todinganna = hewan yang memenuhi syarat.
Pagellu’ salah satu alat pemujaan dalam Rambu Tuka’ kepada Tuhan yang telah memberi hujan, memelihara padi-padi, tanam-tanaman serta menolak wabah penyakit dan lain-lain. Pagellu’ dalam kehidupan orang-orang Toraja; peristiwa-peristiwa disawah, menabur bibit, menanam padi, mengawasi padi, menumbuk, menampik dan lain-lain.

Sejarah Tari Pattudu

Dahulu kala anak raja yang berdiam pada suatu gunung dengan beserta hamba sahayanya. Dikeliling rumahnya terdapat mata air dan kebun bunga-bungaan yang sangat suburnya. Pada suatu ketika anak raja itu pergi berburu dan tiba-tiba disuatu tempat yang namanya Peda-peda terdengar olehnya suara gadis-gadis yang sementara menyanyi dari atas gunung, maka anak raja tersebut mendatangi tempat itu dan nampaklah olehnya tujuh gadis yang rupawan sementara menari-menari di antara pohon bunga-bungaan. Timbullah keinginan dalam hati anak raja untuk menjadikan permaisuri dari salah seorang gadis-gadis tersebut. Maka dicarilah jalan bagaimana agar maksudnya dapat tercapai.

Setelah beberapa hari, hal tersebut di atas nampaknya selalu berulang-ulang sedangkan anak raja telah mengetahui pula bahwa setelah gadis-gadis itu selesai menari, juga mereka pergi mandi disuatu kali yang tidak jauh dari bunga-bungaan, dan pada waktu mereka mandi adalah sudah menjadi kebiasaan tak selembarpun benang yang menyertai tubuh mereka. Dan demi tercapainya maksud sang anak raja maka timbullah keinginannya mengambil pakaian salah seorang diantara gadis-gadis itu. Dan setelah ia berhasil, ternyata pakaian yang ia peroleh adalah kepunyaan Putri Bungsu sedangkan gadis-gadis lainnya yang luput dari kejadian itu, terpaksa meninggalkan saudaranya yang tidak dapat lagi terbang balik ke kayangan.
Tinggalah sang putri bungsu dan ia dijadikan permaisuri sang anak raja. Resepsi perkawinan sang raja dengan sang putri Bungsu (Putri Kayangan) dilaksanakan dengan cara pesta adat kerajan dimana harus diadakan tari-tarian sesuai dengan gerakan-gerakan tari yang dimainkan oleh putri-putri kayangan ketika bermain-main di atas pohon bunga-bungaan.

Tarian yang dimainkan inilah yang dinamai Pattudu. Tarian Pattudu pada dahulu kala oleh raja Todilaling (Arajang Balannipa-I). dibawah turunan ke daerah Napo untuk dijadikan tarian khusus pada upacara-upacara adat dan juga pada penyembahan dewa. Setelah masuknya agama Islam di tanah Mandar, maka oleh Raja Tomatino di Limboro(Arajang Balannipa ke-14) mengubah fungsi tarian itu menjadi tarian hiburan raja-raja pada pesta adat pelantikan raja-raja dan lain-lain. Jumlah penari yang memainkan tarian ini sekurang-kurangnya enam orang.

Sejarah Tari Pajaga

Seperti kita maklumi bahwa sebelum agama Islam masuk kerajaan Luwu (sebelum tahun 1604) maka yang dianut oleh masyarakat Luwu adalah agama Animisme. Agama yang mempercayai banyak dewa. Menurut kebudayaan bahwa seni lahir dari agama setelah pada satu tingkat kebudayaan, manusia percaya pada adanya dewa-dewa.

Macam Gerakan Tari Pakarena

Sejarah Tari Pakarena

Dalam perkembangan peradaban manusia dari masa ke masa, keadaan lingkungan alam dan lain-lain sebagainya, adalah beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan kehidupan masyarakat dari suatu bangsa. Sebagian perkembangan ini, dapat kita temu dengan adanya tata cara hidup dalam kehidupan manusia. Demikian melalui sejarah kesenian kebudayan Sulawesi Selatan. Dewata ini, dikenal berbagai macam kesenian yang kesemuanya ini adalah merupakan satu pertanda bahwa betapapun, masyarakat Sulawesi Selatan telah pula bangkit, atau mengikuti perkembangan dunia, lewat kesenian kebudayaannya yang mana salah satu dari sekian banyak hal-hal yang dapat menunjang terwujudnya kemajuan bangsa. Ditinjau dari segala segi, utamanya pengaruh keadaan, lingkungan, kini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa Tari Pakarena yang pada mulanya merupakan tarian pemujaan dimana keyakinan manusia pada masa lampau bergantung kepada alam tak nyata atau alam gaib, dimana tari adalah merupakan salah satu cara untuk menyampaikan hasrat atau keinginan akan berhasilnya sesuatu yang diinginkan, persembahan seperti ini hamper sama, yakni ketika manusia masih hidup dalam kehidupan alam primitive. Bahwa pernyataan gerak adalah lambing komunikasi manusia antara manusia, utamanya kepada Dewata atau Batara.
Kemudian setelah masuknya agama Islam di daerah (Rumpun yang memelihara tari Pakarena, antara lain; Gowa, Bantaeng, Jeneponto, Selayar, Takalar). Tari Pakarena ini telah menjadi tari adat, dimana tari tersebut hidup dan berkembang dalam lingkungan istana yaitu diadakan pada upacara-upacara adat. Hingga dengan pesatnya perkembangan Kerajaan Gowa, sejak Tumanurung merajai Butta Gowa (Daerah Gowa) sampai saat pemerintahan Sultan Hasanuddin menjadi raja. Tamu-tamu terhormat dan tarian ini tetap terpelihara dalam istana. Tarian Sulawesi Selatan

Budaya Bugis

Tidak seperti bahagian Asia Tenggara yang lain, Bugis tidak banyak menerima pengaruh India di dalam kebudayaan mereka. Satu-satunya pengaruh India yang jelas ialah tulisan Lontara yang berdasarkan skrip Brahmi,yang berkembang melalui arus perdagangan. Kekurangan pengaruh India, tidak seperti di Jawa dan Sumatra, mungkin disebabkan oleh komuniti awal ketika itu kuat menentang asimilasi budaya luar.
Permulaan sejarah Bugis lebih kepada mitos dari sejarah lojik. Di dalam teks La Galigo, populasi awal adalah terdapat di pesisir pantai dan tebing sungai dan dan menempati wilayah wilayah yand dekat dengan pusat perairan. Penempatan di tanah tinggi pula didiami oleh orang Toraja. Penempatan-penempatan ini bergantung kepada salah satu daripada tiga pemerintahan yaitu Wewang Nriwuk, Luwu’ dan Tompoktikka. Walau bagaimanapun, pada abad ke 15, terdapat kemungkinan penempatan awal tersebar di seluruh Tana Ugi, malahan jauh ketengah hutan dimana tidak dapat dihubungi melalui pengangkutan air. Mengikut mitos, terdapat migrasi yang ingin mencari tanah baru untuk didiami. Implikasi penempatan ditengah-tengah hutan ini ialah perubahan fizikal hutan, dimana hutan-hutan ditebang dan proses diteruskan sehingga abad ke 20.

Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu, atau Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata ‘Bugis’ berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan “ugi” merujuk pada raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Tiongkok, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini) yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.
Bahasa


aksara bugis

Sinrili alat musik dari tanah Bugis

Harmoni alunan nada terdengar lembut dibarengi dengan cerita rakyat yang dikumandangkan. Cerita penuh nilai moral tersebut lugas dibawakan bersama alat musik tradisional tersebut. Sang pemain juga lengkap menggunakan pakaian adat Bugis Makassar. Bagian kepala dibungkus kain patonra. Sarung tenung juga melengkapi pakaian tradisional ini yang memang wajib dikenakan saat memainkan Sinrili.

asal mula Drum dan kelengkapannya

Beduk yang dipukul dengan irama tertentu memang memarakkan malam takbiran. Bunyi beduk dihasilkan dari getaran pada tarikan selaput (membran), karena itu dapat diklasifikasikan sebagai membranofon. Ada pula yang memasukkannya dalam kategori perkusi kulit, sekelompok dengan gendang, rebana, tambur, tifa, dll. Untuk mudahnya, kemudian perkusi kulit disebut sebagai drum.
Ada begitu banyak jenis drum tradisional, karena budaya yang berbeda menciptakan bentuk dan bahan drum yang berbeda pula. Ada yang jangkung, gemuk, bersisi satu atau dua, misalnya, tabla dan dholak dari India, atau taiko dari Jepang.

Alat musik yang biasanya dipukul (dengan tangan atau stik) itu, ada yang berbunyi khas justru bila diusap, maka namanya friction drum. Ada pula yang begitu dangkal "tubuh"-nya sehingga tidak dapat bertindak sebagai resonator suara, disebut frame drum. Misalnya tamborin.
Frame drum dimainkan orang di Timur Tengah kuno (khususnya kaum wanita), Yunani, dan Roma, selanjutnya menyebar ke Eropa Tengah.

Sasando alat musik dari pulau Rote

Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

Musik modern

Wilayah nusantara terdiri dari berbagai daerah/suku budaya, sehingga kaya akan keragaman seni musik. Musik nusantara sering diidentikkan dengan musik tradisional, sedangkan musik modern berasal dari Barat. Apakah nusantara tidak memiliki musik modern? Seiring dengan perkembangan jaman yang telah mengglobal, seni musik nusantara pun berinteraksi dan dapat pengaruh dari unsur-unsur musik Barat dan lahirlah musik-musik modern nusantara.
Pada umumnya, kaum muda saat ini lebih mengenal musik modern daripada musik tradisional/daerah. Hal ini dapat kita lihat pada setiap konser musik modern selalu dipadati oleh kaum muda dan juga kalau kita perhatikan media musik di HP/komputer kaum muda maka hampir 99,99% adalah album musik modern.
Musik modern nusantara dapat dekelompokkan ke dalam beberapa jenis, antara lain:

Tarian Indonesia

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.


Seni Tari Kontemporer

Perkembangan dunia tari dewasa ini semakin marak, semua ini ditandai dengan adanya berbagai negara telah menyelenggarakan festival tari baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Jika ditinjau dari segi gaya serta coraknya cukup membuat dunia tari semakin hidup, seolah-olah tidak akan pernah mati, dimulai dari festival tari rakyat, klasik, modern sampai pada tari kontemporer yang saat ini tumbuh dan berkembang. Kegiatan seperti ini merupakan kesempatan emas guna untuk memacu kreativitas para penari, koreografer, kritikus, penulis sampai pada manajemen kesenian itu namun tari telah pula sendiri.

Macam-macam Gerakan Tari Bali

Tarian Bali sangat unik, dinamik, dan gerakan-gerakannya sangat beragam. Ketika menari seorang penari harus mampu memainkan seluruh anggota badannya, dari kepala hingga jari-jari kaki. Hal paling penting yang perlu diingat waktu menari adalah dia harus selalu membengkokkan lututnya melengkungkan punggungnya ke belakang, dan membusungkan dadanya.
Di bawah ini diberikan beberapa contoh gerakan.

Contoh gerakan kaki
  • Tampak sirang pada berarti tapak kaki sama serong
  • Ngumbang pada dasarnya berarti berjalan
  • Tayog berarti berjalan goyang
  • Nyeregseg berarti bergeser cepat
  • Tayog demang berarti berjalan dengan tangan di pinggang
Contoh gerakan tangan
  • Luk nagasatru berarti tangan berputar ke arah dalam
  • Nepuk kampuh berarti tangan menekan kampuh atau kamen di dada
  • Ngaweh berarti tangan melambai
  • Mungkah lawang adalah gerakan pembuka tarian
  • Nabdab gelung berarti tangan meraba gelungan
Contoh gerakan jari

Macam - Macam Tarian Tradisional Indonesia

1. Tari Gantar
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.

2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.

3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong

Macam Macam Tarian Mancanegara

Tarian Negara Kamboja.
Gerakannya lambat, seperti menghipnotis, mencerminkan gerakan tarian dari Negara Kamboja. Tubuh penari harus fleksibel dan seperti tak bertulang.

Tarian Samba, Brazil.
Gerakannya cepat dan seperti halnya tarian dari Amerika Selatan, mereka memiliki akar dari Afrika dan Karibia.

Tari Bali, Indonesia.
Di Bali, pelajaran menari diberikan secara terbuka sehingga semua orang dapat menyaksikannya. Pengajar tari bali tak hanya mengajarkan gerakan tari Bali, namun juga membetulkan posisi badan agar tercapai bentuk yang sempurna.

Tarian Jepang.
Gerakannya anggun dan biasanya mementingkan unsur simetris. Tarian Jepang tak hanya ditarikan oleh kaum muda saja, melainkan juga oleh kaum tua.

Tarian Limbo, Afrika Barat.
Penari limbo tak hanya menunjukkan kemahirannya menari, namun juga mencampurnya dengan gerakan akrobatik. Mereka harus bisa melewati kayu dengan melenturkan tubuh ke belakang. Makin mahir, mereka membakar kayu yang akan dilewati.

Tari Balet.
Untuk belajar tari balet, memerlukan waktu yang panjang agar bisa menguasai teknik-tekniknya. Dalam balet klasik, penari harus memiliki stamina kuat dan gerakan yang ditarikan harus terlihat anggun.

Tari Tonga.
Tarian yang berasal dari pulau Pasifik ini menarikan puisi yang dibuat berdasarkan mitos dan legenda. Misalnya, jika puisi tersebut menggambarkan bunga, penari mengayun-ayunkan tangannya seolah angin yang membawa wanginya bunga. Penari Tonga biasanya berdiri atau duduk, dengan menggerakkan tangan dengan anggun.

Tari Kathak, India.
Tarian dari India ini sangat enerjik dan penarinya dengan lihai dapat mengembangkan tarian dengan gerakan kaki dan tangan mereka. Penari akan berkomunikasi dengan pemusik seiring tariannya berlangsung.

Tari Tiwi, Australia.
Tarian yang berasal dari suku Aborogin, Australia ini dipertunjukkan dengan gerakan yang kuat, dimana setiap pergantian gerakan harus dilakukan dengan tepat sesuai pukulan alat musik.

Tari Flamenco, Spanyol.
Tiga komponen penting dalam tarian Flamenco adalah nyanyian, tarian dan gitar. Awalnya tarian ini hanya dipertunjukkan dengan tepukan tangan dan nyanyian yang mengiringi tarian. Baru belakangan ditambahkan gitar sebagai pelengkap.

Tari Haka, New Zealand.
Pada jaman dulu, suku Maori di New Zealand biasa menarikan tarian Haka sebelum berperang dan sesudah memenangkan peperangan. Kini, tim rugby New Zealand melakukan hal yang sama sebelum memulai pertandingan.

Tari Buffalo.
Tarian yang muncul di abad 19 ini dilakukan sebelum suku Blackfoot melakukan perburuan. Tarian ini dipercaya sebagai penghormatan terhadap hewan yang akan mereka buru (buffalo=kerbau).

Tari Morris, Inggris.
Tarian ini dipertunjukkan dalam festival-festival. Dulu hanya laki-laki yang menari Morris, namun sekarang semua orang menarikan tarian ini. Biasanya kostum yang mereka pakai adalah baju putih, topi dengan hiasan bunga, dan selempang dua warna yang disematkan bel kecil. Mereka juga membawa tongkat kecil atau sapu tangan.

Tari Domba, Afrika Selatan.
Tarian ini diperuntukkan bagi gadis yang menjelang dewasa.

Tari Jawa, Indonesia.
Penari Jawa harus elegan dan anggun, melambangkan spiritual dan kebijaksanaan kerajaan.

Tari Kipas, Korea.
Penari kipas dari Korea menggunakan kipas yang besar dalam berbagai warna. Lalu mereka menyatukan kipas mereka dan menggerakkannya secara teratur mengayun ke atas dan ke bawah.

Tari Yunani.
Tarian ini biasanya berbentuk lingkaran terbuka. Penari berpegangan tangan atau merangkul pinggang, atau bahu kemudian berputar-putar sambil mengangkat kaki mereka.

Tari Naga, China.
Dalam mitologi China, naga menggambarkan kegagahan, keningratan dan keberuntungan. Tari naga digunakan untuk mengusir setan dan membawa keberuntungan bagi semua orang. Penarinya memiliki kemampuan bela diri.

Seni Rupa Terapan

Seni terapan ( Aplied Art ) adalah seni yang menjadikan fungsi sebagai tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang melengkapinya .
Contah :
  1. Batik
  2. Ornamen pada rumah2 adat
  3. Gerabah atau keramik
  4. Senjata2 tradisional seperti : keris , rencong , mandau dsb
  5. Pakaian2 adat yang ada di nusantara : mulai dari Aceh sampai Papua.
Pewarna alami untuk 5 warna primer :

Keindahan Kaligrafi Arab

Seni menulis indah atau kaligrafi diciptakan dan dikembangkan oleh kaum Muslim sejak kedatangan Islam, mendapat sambutan luar biasa. Hal ini berbeda bila dibandingkan seni Islam yang lain. Kaligrafi memperoleh kedudukan yang paling tinggi dan merupakan ekspresi spirit Islam yang sangat khas. Oleh karena itu, kaligrafi sering disebut sebagai 'seninya seni Islam' (the art of Islamic). Kualifikasi ini memang pantas karena kaligrafi mencerminkan kedalaman makna seni yang esensinya berasal dari nilai dan konsep keimanan. Oleh sebab itu, kaligrafi berpengaruh besar terhadap bentuk ekspresi seni yang lain. Hal ini diakui oleh para sarjana Barat yang banyak mengkaji seni Islam, seperti Martin Lings, Titus Burckhardt, Annemarie Schimmel, dan Thomas W Arnold. Kaligrafi adalah dasar dari seni perangkaian titik-titik dan garis-garis pada pelbagai bentuk dan irama yang tiada habisnya serta tidak pernah berhenti merangsang ingatan (dzikir) akan situasi hati. Kaligrafi adalah sebutan yang mengarah pada penjelmaan perasaan seseorang, melewati huruf. Penjelmaan jiwa duniawi yang secara terus-menerus memberi pesan spiritual.


Kritikus Seni Rupa

Kritikus seni atau ialah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni orang lain atau dirinya sendiri (self-critic). Idealnya seorang kritikus harus memiliki ketajaman dan sensibilitas indera, pikiran dan perasaan. Ketajaman dan sensibilitas tersebut terintegrasi dalam satu kapasitas reasoning dan creative, jika dilandasi :

Aliran-Aliran Seni Rupa

Salam Budaya...
Berbagai aliran dalam seni rupa berkembang terus dari jaman ke jaman, antara lain :

1. Naturalisme
Aliran ini merupakan suatu aliran seni rupa yang mengutamakan kesesuaian dengan keadaan mahluk hidup, alam, dan benda mati sebenarnya. Contoh yang paling terlihat adalah pada lukisan potret diri, pemandangan alam, atau landscape.

2. Realisme
Aliran ini menunjukkan suatu keadaan sosial yang sesungguhnya dan biasanya memprihatinkan dan sedang bergejolak di dunia atau suatu tempat tertentu. Contoh aliran seni rupa ini antara lain melukiskan kemiskinan, kesedihan, atau peristiwa yang memilukan.

3. Romantisme

Seni rupa Islam

Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.

Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.

Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque.Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.

Seni rupa Islam adalah suatu bahasan yang khas dengan prinsip seni rupa yang memiliki kekhususan jika dibandingkan dengan seni rupa yang dikenal pada masa ini. Tetapi perannya sendiri cukup besar di dalam perkembangan seni rupa modern. Antara lain dalam pemunculan unsur kontemporer seperti abstraksi dan filsafat keindahan. Seni rupa Islam juga memunculkan inspirasi pengolahan kaligrafi menjadi motif hias.

Dekorasi di seni rupa Islam lebih banyak untuk menutupi sifat asli medium arsitektur daripada yang banyak ditemukan pada masa ini, perabotan. Dekorasi ini dikenal dengan istilah arabesque.

Seni rupa asli Jazirah Arab

Ilmu-ilmu Seni

ilmu seni harus dibedakan dengan seni. Seni itu soal penghayatan, sedangkan ilmu adalah soal pemahaman. Seni untuk dinikmati, sementara ilmu seni untuk memahami. Orang dapat ahli dalam menikmati seni, dan mampu menunjukkan karya seni yang baik, tetapi kalau ditanya mengapa sebuah karya seni bagus dan yang lain kurang bagus, belum tentu ia mampu menjawabnya. Padahal, pilihannya terhadap aneka karya seni yang baik selalu tepat. Orang jenis ini memang penggemar seni dan dapat menilai seni berdasarkan pengalamannya dalam bergaul dengan berbagai karya seni. Tetapi, seorang ahli seni yang sesungguhnya akan dapat memilih karya seni yang baik dan sekaligus mempertanggungjawabkan mengapa karya itu dianggapnya bagus. Di satu pihak terdapat peristiwa cinta seni tanpa memahami, dan di pihak lain mencintai seni dengan pemahaman. Cinta tanpa memahami dapat tidak setia dan tidak awet.

PERIODE SENI RUPA MODERN DI INDONESIA

Seni Rupa Modern adalah suatu karya seni rupa yang merupakan hasil kreativitas untuk menciptakan karya yang baru atau dengan kata lain karya seni rupa pembaruan. Kreativitas dalam seni rupa di dalamnya terdapat estetika, karakter, inovasi, dan originalitas.

Peirode Perintis (1826-1880),  perkembangannya diawali oleh pelukis Raden Saleh. Berkat pengalamannya belajar menggambar dan melukis di luar negeri seperti di Belanda, Jerman, Perancis, beliau dapat merintis kemunculan seni rupa Modern di Indonesia. Corak lukisannya beraliran Romantis dan Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat, penuh kegetiran seperti tentang perkelahian dengan binatang buas. Gaya Naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret.

Kamis, Oktober 13, 2011

Ketangkasan Pa'raga

TAHUKAH Anda bahwa asal muasal sepak takraw adalah pa'raga atau sepak raga? Ini adalah sebuah permainan khas Makassar yang memadukan unsur ketangkasan dan bela diri. Atraksi pa'raga masih terus dimainkan oleh para pemuda di Makassar hingga saat ini.

Kesamaan pa'raga dengan sepak takraw adalah sama-sama menggunakan bola rotan dan memainkannya dengan kaki. Tetapi pa'raga mempertontonkan atraksi yang luar biasa, bukan sekedar menendang bola agar jatuh ke daerah lawan seperti pada sepak takraw.

Pemain pa'raga biasanya adalah para pemuda yang terlatih baik. Mengenakan pakaian adat yang terdiri dari passapu (penutup kepala khas Makassar berbetuk segi tiga), baju tutup (jas tradisional), dan lipa sabbe (sarung khas Makassar yang terbuat dari kain sutera), para pemuda ini beratraksi.

Unsur-unsur Tari

Tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan   perasaan   manusia   di   dalam   dirinya   untuk   mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk  media  gerak  sehingga  menjadi  wujud  gerak  simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihan-latihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

 Unsur-unsur Tari

Pengetahuan Dasar,Pokok dan Komposisi Tari

Media tari adalah gerak tubuh manusia. Melalui gerak tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman sang seniman kepada orang lain.
Ciri khas gerak tari adalah gerak yang sudah diolah dari aspek tenaga, ruang, dan waktu.
Ada dua jenis tari, yakni tari tradisional dan tari non-tradisional. Hal yang termasuk tari tradisional Indonesia adalah tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik. Ketiga jenis tari ini tujuan upacara, hiburan, dan tontonan Sedangkan yang termasuk dalam jenis tari non-tradisional adalah tari kreasi baru, tari modern, dan tari kontemporer. Ciri khas tari kreasi baru adalah tari tradisional yang diperbaharui. Ciri khas tari modern dan tari kontemporer adalah penemuan baru dalam hal tema, bentuk, dan penyajian tari.
Wujud tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungan dari unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Ada pula yang sepenuhnya menampilkan unsur budaya dunia. Ciri khas tari kontemporer Indonesia adalah menyajikan tema, bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini. Jika tari kontemporer cirinya menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini, namun tari modern belum tentu menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal saat ini.

Unsur Pokok Tari

Fungsi Seni

     Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan.
     Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan mereka. Bahkan seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan manusia:

1.Fungsi Individual/ fungsi pribadi 
Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:

Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)

Pengelompokan tersebut berdasarkan fungsi seni bagi kehidupan seorang seniman. Berdasarkan teori tersebut, maka fungsi seni bagi seorang individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Unsur-Unsur Senirupa

Adapun Unsur-unsur Seni rupa adalah:
Garis
Bidang
Ruang
Warna
Tekstur
Bentuk
Gelap Terang (cahaya)

1.Garis 
Garis adalah unsur senirupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.

Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).

Contoh:
Garis alamiah:
Garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.

Garis yang diciptakan:
Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.

Fungsi garis:

Teori Keindahan obyektif dan subyektif

Teori Keindahan
     Estetik kadang-kadang dirumuskan pula sebagai cabang filsafat yang berhubungan dengan teori keindahan (theory of beauty). Kalau definisi keindahan memberitahu orang untuk mengenali apa keindahan itu, maka teori keindahan menjelaskan bagaimana keindahan itu.
     Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan ialah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan itu merupakan sesuatu yang ada pada benda indah ataukah hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut? Penjelasan masalah ini dalam sejarah estetik menimbulkan 2 kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan atau estetis.
     Kelompok teori obyektif dianut oleh misalnya Plato, Hegel dan Bernard Bosanquet, sedangkan kelompok teori subyektif didukung antara lain oleh Henry Home dan Edmund Burke.

Prinsip Estetik

     Selain unsur senirupa juga ada unsur estetik, yaitu azas atau prinsip untuk mengubah atau merencana dalam proses mencipta nilai-nilai estetik dengan penerapan unsur-unsur senirupa. Untuk ini dibutuhkan rancangan (design), yang karenanya azas atau prinsip estetik sering disebut pula prinsip disain dalam proses mencipta karya.
Sebagai nilai estetik, prinsip estetik yang akan disebut dibawah ini tidak selalu harus berurutan dan lengkap. Penampilan prinsip estetik dari tiap kreator berbeda sesuai dengan pertimbangan pribadinya seperti yang terdapat dalam seni tradisional dan kesenian modern.
Rumusan prinsip estetik merupakan hukum atau kaidah seni yang berfungsi sebagai sumber acuan dalam berkarya seni. Tiap bangsa dan tiap zaman pada hakekatnya memiliki hukum seni yang berbeda.

Prinsip estetik atau prinsip disain:

Proses Disain,Fungsi dan Pengelompokan Disain

Disain 
Kata design dalam kamus Indonesia-Inggris dari John M. Echols berarti: potongan, model, pola, konstruksi, mode, tujuan, rencana. Sedangkan dalam kamus Webster pengertian design adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, proyek, hasil yang tepat, produksi, membuat, mencipta, menyiapkan, menyusun, meningkatkan, pikiran, maksud, kejelasan, dan seterusnya.
     Untuk bidang senirupa dan ilmu kemudian diuraikan lagi menjadi: penataan elemen-elemen yang dipergunakan/ diperlukan dalam memproduksi suatu benda. Secara khusus maka senirupa, disain diartikan: merancang suatu benda dengan memperhatikan unsur-unsur estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran.

Beberapa sikap pendekatan disain:

Ide media Seni,Teknis, Estetik,dan Ekspresi

Proses Penciptaan 
Plato dan Aristoteles memandang proses penciptaan merupakan proses peniruan terhadap alam. Pendapat dua tokoh ini sangat didasari oleh pengalaman mereka sebagai tokoh naturalisme.
     Seni itu merupakan suatu jenis kreasi atau penciptaan dan dengan itu ditekankan segi kebaruan dari seni. Seni itu tidak mengulang alam, karena itu Susanne K.Langer menolak teori Aristoteles yang mengatakan bahwa seni merupakan peniruan (mimesis) dari alam. Seni sungguh-sungguh menghasilkan sesuatu yang lain sama sekali dari realitas alamiah. Karya seni meskipun dalam arti tertentu mempunyai kemiripan dengan alam, namun ia sudah tercabut dari kenyataan alamiah. Pada seni terdapat prinsip kelainan dari alam, yang membuat seni itu sungguh-sungguh berdiri sendiri sebagai ciptaan.
     Prinsip ketercabutan dari kenyataan alamiah menjadi prinsip penciptaan seni. Karena Langer bertolak dari asumsi bahwa karya seni adalah hasil simbolisasi manusia, maka prinsip penciptaan seni mengambil pola dari prinsip simbolisasi atau pembentukan simbol.
     Orang percaya bahwa intuisi atau inspirasi memegang peranan yang penting di dalam aktivitas mencipta. Dari pengalaman estetik, manusia memperoleh kesan dalam kehidupannya. Dan manusia cenderung ingin mengabadikan kesan yang dimilikinya. Kesan-kesan inilah yang kemudian dituangkan dan diabadikan dalam sebuah karya seni.
     Ada beberapa unsur yang berperan dalam proses penciptaan seni. Maka dalam usaha memberikan tinjauan atau penilaian terhadap karya seni perlu memperhatikan unsur-unsur tersebut; kedudukan seniman sebagai pencipta (creator), ide dan media yang berpangkal pada seniman dan mencoba menganalisis nilai-nilai teknis dan estetis serta nilai ekspresi.
     Pada diri seorang seniman tentu memiliki kemampuan mengolah segala sesuatu yang ada di dalam (internal) maupun di luar dirinya (eksternal) yang disebut gagasan atau ide melalui penghayatan untuk selanjutnya dinyatakan dalam bentuk ekspresi seni.
     Untuk penghayatan tersebut dibutuhkan kepekaan rasa (sensitifitas) terhadap unsur-unsur seni dan nilai-nilai estetis serta kepekaan terhadap lingkungan. Pada hal ini kita mengenal yang namanya nilai intrinsik seni, yang dimaksud dengan nilai intrinsik seni adalah nilai-nilai non visual (tak nampak) pada suatu karya seni, yang hanya dapat ditanggapi dengan perasaan, dan turut memberikan rangsangan pada rasa keindahan manusia.

Nilai-nilai ini adalah:

Teori Dasar Seni Rupa

1. Pengertian Dasar Tentang Seni
       Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut “cilpa”. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya “su-cilpa” berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. “Cilpacastra” yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
     Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah “ars”, “artes”, dan “artista”. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
     Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi “l'arte” (Italia), “l'art” (Perancis), “elarte” (Spanyol), dan “art” (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).
     Yunani yang dipandang sebagai sumber kebudayaan Eropa walaupun sejak awal sejarahnya sudah mengenal filsafat dan juga fisafat seni, ternyata tidak juga memiliki kata yang dapat disejajarkan dengan pengertian kita sekarang tentang seni. Istilah yang paling dekat dengan pengertian itu ialah “techne” yang sekarang kita kenal memiliki hubungan langsung dengan perkataan “teknik”.

2. Pengertian Dasar Tentang Lingkup Senirupa
    Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
     Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art).

Pengertian dasar tentang lingkup senirupa (visual art) sesuai dengan media aktivitas:
Seni Murni:
Seni Lukis
Seni Patung
Seni Grafis

Disain:
Disain Grafis (Komunikasi Visual)
Disain Interior
Disain Produk (Disain Industri)

Kria:
Kria Tekstil
Kria Kayu
Kria Keramik
Kria Gelas, dll.

Pada masa lampau tidak ada perbedaan yang tegas antara seniman dan kriawan, antara artists dan craftsman. Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:
Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)
Dengan timbulnya istilah seni murni (fine art) dalam abad 18 mulailah terjadi perbedaan yang mendasar tentang seni murni dan seni pakai.
Seni berkembang terus, dan pada abad 19 ada usaha untuk menyatukan kembali antara seni dan kria, dalam sejarah senirupa, kita mengenal lahirnya “Werkstatte” di Austria dan “Bauhaus” di Jerman merupakan suatu usaha untuk menyatukan kembali seni murni dan seni pakai. Lahirlah istilah yang kita kenal sekarang dengan sebutan disain industri.
     Namun demikian, perkembangan senirupa sejak tahun 60an sampai sekarang telah menunjukkan suatu perkembangan yang berbaur dengan berbagai disiplin seni, seperti munculnya seni Happening, seni Instalasi, Multimedia dan lain-lain, juga batasan antara seni kria yang betul-betul memiliki kemahiran teknik (buatan tangan) dengan campuran yang menggunakan alat industri, juga perkembangan teknologi fotografi yang demikian maju.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...