Kamis, Oktober 13, 2011

Ketangkasan Pa'raga

TAHUKAH Anda bahwa asal muasal sepak takraw adalah pa'raga atau sepak raga? Ini adalah sebuah permainan khas Makassar yang memadukan unsur ketangkasan dan bela diri. Atraksi pa'raga masih terus dimainkan oleh para pemuda di Makassar hingga saat ini.

Kesamaan pa'raga dengan sepak takraw adalah sama-sama menggunakan bola rotan dan memainkannya dengan kaki. Tetapi pa'raga mempertontonkan atraksi yang luar biasa, bukan sekedar menendang bola agar jatuh ke daerah lawan seperti pada sepak takraw.

Pemain pa'raga biasanya adalah para pemuda yang terlatih baik. Mengenakan pakaian adat yang terdiri dari passapu (penutup kepala khas Makassar berbetuk segi tiga), baju tutup (jas tradisional), dan lipa sabbe (sarung khas Makassar yang terbuat dari kain sutera), para pemuda ini beratraksi.

Unsur-unsur Tari

Tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan   perasaan   manusia   di   dalam   dirinya   untuk   mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk  media  gerak  sehingga  menjadi  wujud  gerak  simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihan-latihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.

 Unsur-unsur Tari

Pengetahuan Dasar,Pokok dan Komposisi Tari

Media tari adalah gerak tubuh manusia. Melalui gerak tubuh manusia dipakai untuk mengungkapkan ide-ide, perasaan, dan pengalaman sang seniman kepada orang lain.
Ciri khas gerak tari adalah gerak yang sudah diolah dari aspek tenaga, ruang, dan waktu.
Ada dua jenis tari, yakni tari tradisional dan tari non-tradisional. Hal yang termasuk tari tradisional Indonesia adalah tari primitif, tari rakyat, dan tari klasik. Ketiga jenis tari ini tujuan upacara, hiburan, dan tontonan Sedangkan yang termasuk dalam jenis tari non-tradisional adalah tari kreasi baru, tari modern, dan tari kontemporer. Ciri khas tari kreasi baru adalah tari tradisional yang diperbaharui. Ciri khas tari modern dan tari kontemporer adalah penemuan baru dalam hal tema, bentuk, dan penyajian tari.
Wujud tari modern dan tari kontemporer Indonesia biasanya merupakan gabungan dari unsur-unsur budaya setempat dengan unsur budaya dunia. Ada pula yang sepenuhnya menampilkan unsur budaya dunia. Ciri khas tari kontemporer Indonesia adalah menyajikan tema, bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini. Jika tari kontemporer cirinya menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal, sedang menjadi sorotan saat ini, namun tari modern belum tentu menyajikan tema dan bentuk yang sedang terkenal saat ini.

Unsur Pokok Tari

Fungsi Seni

     Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan.
     Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan mereka. Bahkan seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan manusia:

1.Fungsi Individual/ fungsi pribadi 
Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:

Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)

Pengelompokan tersebut berdasarkan fungsi seni bagi kehidupan seorang seniman. Berdasarkan teori tersebut, maka fungsi seni bagi seorang individual dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Fisik

Unsur-Unsur Senirupa

Adapun Unsur-unsur Seni rupa adalah:
Garis
Bidang
Ruang
Warna
Tekstur
Bentuk
Gelap Terang (cahaya)

1.Garis 
Garis adalah unsur senirupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.

Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja).

Contoh:
Garis alamiah:
Garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.

Garis yang diciptakan:
Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja.

Fungsi garis:

Teori Keindahan obyektif dan subyektif

Teori Keindahan
     Estetik kadang-kadang dirumuskan pula sebagai cabang filsafat yang berhubungan dengan teori keindahan (theory of beauty). Kalau definisi keindahan memberitahu orang untuk mengenali apa keindahan itu, maka teori keindahan menjelaskan bagaimana keindahan itu.
     Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan ialah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan itu merupakan sesuatu yang ada pada benda indah ataukah hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut? Penjelasan masalah ini dalam sejarah estetik menimbulkan 2 kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif tentang keindahan atau estetis.
     Kelompok teori obyektif dianut oleh misalnya Plato, Hegel dan Bernard Bosanquet, sedangkan kelompok teori subyektif didukung antara lain oleh Henry Home dan Edmund Burke.

Prinsip Estetik

     Selain unsur senirupa juga ada unsur estetik, yaitu azas atau prinsip untuk mengubah atau merencana dalam proses mencipta nilai-nilai estetik dengan penerapan unsur-unsur senirupa. Untuk ini dibutuhkan rancangan (design), yang karenanya azas atau prinsip estetik sering disebut pula prinsip disain dalam proses mencipta karya.
Sebagai nilai estetik, prinsip estetik yang akan disebut dibawah ini tidak selalu harus berurutan dan lengkap. Penampilan prinsip estetik dari tiap kreator berbeda sesuai dengan pertimbangan pribadinya seperti yang terdapat dalam seni tradisional dan kesenian modern.
Rumusan prinsip estetik merupakan hukum atau kaidah seni yang berfungsi sebagai sumber acuan dalam berkarya seni. Tiap bangsa dan tiap zaman pada hakekatnya memiliki hukum seni yang berbeda.

Prinsip estetik atau prinsip disain:

Proses Disain,Fungsi dan Pengelompokan Disain

Disain 
Kata design dalam kamus Indonesia-Inggris dari John M. Echols berarti: potongan, model, pola, konstruksi, mode, tujuan, rencana. Sedangkan dalam kamus Webster pengertian design adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, proyek, hasil yang tepat, produksi, membuat, mencipta, menyiapkan, menyusun, meningkatkan, pikiran, maksud, kejelasan, dan seterusnya.
     Untuk bidang senirupa dan ilmu kemudian diuraikan lagi menjadi: penataan elemen-elemen yang dipergunakan/ diperlukan dalam memproduksi suatu benda. Secara khusus maka senirupa, disain diartikan: merancang suatu benda dengan memperhatikan unsur-unsur estetis, fungsi, materi, cara pembuatan serta pemasaran.

Beberapa sikap pendekatan disain:

Ide media Seni,Teknis, Estetik,dan Ekspresi

Proses Penciptaan 
Plato dan Aristoteles memandang proses penciptaan merupakan proses peniruan terhadap alam. Pendapat dua tokoh ini sangat didasari oleh pengalaman mereka sebagai tokoh naturalisme.
     Seni itu merupakan suatu jenis kreasi atau penciptaan dan dengan itu ditekankan segi kebaruan dari seni. Seni itu tidak mengulang alam, karena itu Susanne K.Langer menolak teori Aristoteles yang mengatakan bahwa seni merupakan peniruan (mimesis) dari alam. Seni sungguh-sungguh menghasilkan sesuatu yang lain sama sekali dari realitas alamiah. Karya seni meskipun dalam arti tertentu mempunyai kemiripan dengan alam, namun ia sudah tercabut dari kenyataan alamiah. Pada seni terdapat prinsip kelainan dari alam, yang membuat seni itu sungguh-sungguh berdiri sendiri sebagai ciptaan.
     Prinsip ketercabutan dari kenyataan alamiah menjadi prinsip penciptaan seni. Karena Langer bertolak dari asumsi bahwa karya seni adalah hasil simbolisasi manusia, maka prinsip penciptaan seni mengambil pola dari prinsip simbolisasi atau pembentukan simbol.
     Orang percaya bahwa intuisi atau inspirasi memegang peranan yang penting di dalam aktivitas mencipta. Dari pengalaman estetik, manusia memperoleh kesan dalam kehidupannya. Dan manusia cenderung ingin mengabadikan kesan yang dimilikinya. Kesan-kesan inilah yang kemudian dituangkan dan diabadikan dalam sebuah karya seni.
     Ada beberapa unsur yang berperan dalam proses penciptaan seni. Maka dalam usaha memberikan tinjauan atau penilaian terhadap karya seni perlu memperhatikan unsur-unsur tersebut; kedudukan seniman sebagai pencipta (creator), ide dan media yang berpangkal pada seniman dan mencoba menganalisis nilai-nilai teknis dan estetis serta nilai ekspresi.
     Pada diri seorang seniman tentu memiliki kemampuan mengolah segala sesuatu yang ada di dalam (internal) maupun di luar dirinya (eksternal) yang disebut gagasan atau ide melalui penghayatan untuk selanjutnya dinyatakan dalam bentuk ekspresi seni.
     Untuk penghayatan tersebut dibutuhkan kepekaan rasa (sensitifitas) terhadap unsur-unsur seni dan nilai-nilai estetis serta kepekaan terhadap lingkungan. Pada hal ini kita mengenal yang namanya nilai intrinsik seni, yang dimaksud dengan nilai intrinsik seni adalah nilai-nilai non visual (tak nampak) pada suatu karya seni, yang hanya dapat ditanggapi dengan perasaan, dan turut memberikan rangsangan pada rasa keindahan manusia.

Nilai-nilai ini adalah:

Teori Dasar Seni Rupa

1. Pengertian Dasar Tentang Seni
       Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut “cilpa”. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya “su-cilpa” berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. “Cilpacastra” yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.
     Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah “ars”, “artes”, dan “artista”. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
     Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi “l'arte” (Italia), “l'art” (Perancis), “elarte” (Spanyol), dan “art” (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).
     Yunani yang dipandang sebagai sumber kebudayaan Eropa walaupun sejak awal sejarahnya sudah mengenal filsafat dan juga fisafat seni, ternyata tidak juga memiliki kata yang dapat disejajarkan dengan pengertian kita sekarang tentang seni. Istilah yang paling dekat dengan pengertian itu ialah “techne” yang sekarang kita kenal memiliki hubungan langsung dengan perkataan “teknik”.

2. Pengertian Dasar Tentang Lingkup Senirupa
    Kata seni yang bersumber dari bahasa asing itu menekankan arti pada hasil aktivitas seniman. Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
     Media sebagai sarana aktivitas seni dapat menghasilkan karya seni setelah melalui proses penciptaan seniman berdasarkan pertimbangan artistik (nilai artistik). Jadi karya seni sesuai dengan media yang dipakai meliputi jenisnya; antaranya senirupa (visual art).

Pengertian dasar tentang lingkup senirupa (visual art) sesuai dengan media aktivitas:
Seni Murni:
Seni Lukis
Seni Patung
Seni Grafis

Disain:
Disain Grafis (Komunikasi Visual)
Disain Interior
Disain Produk (Disain Industri)

Kria:
Kria Tekstil
Kria Kayu
Kria Keramik
Kria Gelas, dll.

Pada masa lampau tidak ada perbedaan yang tegas antara seniman dan kriawan, antara artists dan craftsman. Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu:
Seni murni (fine art/ pure art)
Seni terapan (useful art/ applied art)
Dengan timbulnya istilah seni murni (fine art) dalam abad 18 mulailah terjadi perbedaan yang mendasar tentang seni murni dan seni pakai.
Seni berkembang terus, dan pada abad 19 ada usaha untuk menyatukan kembali antara seni dan kria, dalam sejarah senirupa, kita mengenal lahirnya “Werkstatte” di Austria dan “Bauhaus” di Jerman merupakan suatu usaha untuk menyatukan kembali seni murni dan seni pakai. Lahirlah istilah yang kita kenal sekarang dengan sebutan disain industri.
     Namun demikian, perkembangan senirupa sejak tahun 60an sampai sekarang telah menunjukkan suatu perkembangan yang berbaur dengan berbagai disiplin seni, seperti munculnya seni Happening, seni Instalasi, Multimedia dan lain-lain, juga batasan antara seni kria yang betul-betul memiliki kemahiran teknik (buatan tangan) dengan campuran yang menggunakan alat industri, juga perkembangan teknologi fotografi yang demikian maju.

Asal Mula Sol Mi Sa Si

Sol Mi Sa Si

Pasti semua mengenal solmisasi yang diucapkan dengan lafal Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do. Solmisasi tersebut diucapkan sesuasi dengan susunan tangga nada mayor, yang memiliki jarak nada 1-1-1/2-1-1-1-1/2.
Do ke Re berjarak 1 laras, Re ke Mi berjarak 1 laras, Mi ke Fa berjarak 1/2 laras, Fa ke Sol berjarak 1 laras, Sol ke La berjarak 1 laras, La ke Si berjarak 1 laras, dan Si ke Do berjarak 1/2 laras.
Bisa dibayangkan, seandainya tidak ada solmisasi seperti itu, bagaimana kita bisa memainkan musik, ataupn menyanyikan lagu. Jangankan menyanyikan lagu. Untuk menulis lagu saja pasti susah sekali.
Yang memiliki ide untuk membuat solmisasi tersebut pada awalnya adalah seorang Rahib dari ordo Benediktin yang bernama Guido dari Arezzo. Rahib tersebut berusaha untuk mengajarkan solmisasi yang pertama kali ditemukan, kepada murid-muridnya untuk menghafalkan lagu-lagu rohani.
Namun, solmisasi yang saat itu dibuat tidaklah seperti sekarang ini. Solmisasi yang dibuat Rahib tersebut hanya berjumlah 6 nada yang terdiri dari Ut, Re, Mi Fa, Sol, La. Kata-kata solmisasi tersebut diambil dari suku kata pertama dari mnemonis yang dibuat oleh rahib tersebut, yaitu:
  • Utqueant laxis
  • Resonare fibris
  • Mire gestorum
  • Famuli tuorum
  • Solve pollutis
  • Labiis reatum

NAMA DAN NILAI NOT BALOK

Not Balok

 NAMA DAN NILAI NOT BALOK
                  A.POHON NOT
Sesuai dengan arti not balok di Kamus Besar Bahasa Indonesia pada bahasan di atas, yaitu not yang tidak dilambangkan dengan angka, tetapi dengan garis-garis dan tanda-tanda lain. Garis – garis yang dimaksud adalah garis paranada, sedangkan tanda – tanda lain yang dimaksud adalah, penuh tidaknya kepala not, ada tidaknya tangkai not, serta berapa banyak jumlah bendera yang ada pada tangkai not.
Pada bahasan ini, yang dimaksud dengan nama not adalah sebutan not tersebut, dan untuk nilai not berarti menjelaskan panjang pendeknya bunyi not tersebut jika dimainkan. Agar lebih mudah untuk belajar nama dan nilai not balok, sebaiknya cermati dahulu Pohon Not (Note Tree) berikut ini.


Pengenalan Umum Not Balok

            A.BENTUK NOT BALOK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1989, not berarti tanda nada yang tentu pada musik; titi nada. Sedangkan menurut Kamus Musik (Pono Banoe), not berarti lambang yang melukiskan nada secara visual. Notasi Balok berarti tulisan musik dengan mempergunakan 5 garis datar guna menunjukkan tinggi rendahnya suatu nada.
Not balok digunakan untuk keperluan bermain musik, jadi untuk pemain musik, not balok merupakan sesuatu hal yang bisa dibilang sebagai makanan sehari – hari. Bentuknya yang terbilang aneh (beberapa orang menyebutnya sebagai gambar kecambah), kadang – kadang membuat seseorang bingung membacanya, karena dianggap tidak semudah membaca not angka.
Padahal jika seorang pemusik sudah bisa membaca not balok, maka pasti lebih mudah baginya untuk bermain musik berdasarkan not balok, daripada not angka. Secara umum bentuk not balok adalah kepala not yang berbentuk elips, memiliki tangkai, dan memiliki bendera di ujung tangkai, seperti gambar berikut:

Dalam bentuk umum di atas, kepala not digambarkan sebagai bulatan elips yang penuh, jika ada bulatan elips yang berrongga, berarti not balok tersebut memiliki nilai panjang pendek lain. Penentu panjang pendek not, selain bergantung pada gambar rongga kepala, juga digambarkan pada tangkai dan jumlah bendera.  
               B.MEDIA PENULISAN NOT BALOK

Selasa, Oktober 11, 2011

Teknik vokal dan Paduan Suara,,,

Tekik vokal
 
Teknik vokal adalah cara orang (manusia) menghasilkan suara yang baik, merdu dan indah sesuai keinginan pencipta lagu.Hal – hal  yang diperhatika dalam teknik volal adalah;

Intonasi, adalah teknik vokal yang berhubungan ketepatan nada (pitch) sehingga suara jernih dan nyaring serta enak didengar. Dalam hal ini syarat-syarat yang  diperlukan adalah ; pendengaran yang baik, kontrol pernafasan, dan rasa musikal.     

Artikulasi, adalah pengucapan atau pengeluaran nada yang jelas, atau teknik untuk memproduksi suara yang baik dalam mengucapkan suara yang jelas, nyaring dan merdu sehingga terdengar indah. Factor yang yang diperhatikan dalam hal ini adalah;sikap badan, dan posisi mulut.    

Pernafasan, adlah proses pengambilan, penyimpanan dan pengeluaran udara kembali. Pernafasan dalam bernyanyi ada tiga, yaitu pernafasan dada, pernafasan perut dan pernafan diafragma. Pernafasan yang baik digunakan dalm menyanyi adalah menggunakan diafragma, karena dapat menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang serta memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher.     

 Pembawaan, adalah kemampuan penyanyi menyesuaikan dengan isi dan jiwa lagu yang hendak ditampilkan komponis.  

Penata Cahaya(Lighting) dan Langkah-langkahnya...


Proses kerja penataan cahaya dalam pementasan teater membutuhkan waktu yang lama. Seorang penata cahaya tidak hanya bekerja sehari atau dua hari menjelang pementasan. Kejelian sangat diperlukan, karena fungsi tata cahaya tidak hanya sekedar menerangi panggung pertunjukan. Kehadiran tata cahaya sangat membantu dramatika lakon yang dipentaskan. Tidak jarang sebuah pertunjukan tampak sepektakuler karena kerja tata cahayanya yang hebat. Untuk hasil yang terbaik, penata cahaya perlu mengikuti prosedur kerja mulai dari menerima naskah sampai pementasan.Prosedur atau langkah kerja pada dasarnya dibuat untuk mempermudah kerja seseorang. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa kerja penata cahaya tidak hanya sekedar menata lampu, menghidupkan, dan mematikannya.

Mempelajari Naskah

Panggung dan bagian-bagiannya


Mempelajari Panggung


Dalam sejarah perkembangannya, seni teater memiliki berbagai macam jenis panggung yang dijadikan tempat pementasan. Perbedaan jenis panggung ini dipengaruhi oleh tempat dan zaman dimana teater itu berada serta gaya pementasan yang dilakukan. Bentuk panggung yang berbeda memiliki prinsip artistik yang berbeda. Misalnya, dalam panggung yang penontonnya melingkar, membutuhkan tata letak perabot yang dapat enak dilihat dari setiap sisi. Berbeda dengan panggung yang penontonnya hanya satu arah dari depan. Untuk memperoleh hasil terbaik, penata panggung diharuskan memahami karakter jenis panggung yang akan digunakan serta bagian-bagian panggung tersebut.

Jenis-jenis Panggung

Teknik muncul, tempo, puncak, improvisasi, respon

TEKNIK MUNCUL

Seorang aktor Pemeran Muncul pertama kali bahasa inggris di sebut dengan –TEKNIK OF ENTRANCE - , yaitu teknik seorang pemain untuk pertama kalinya tampil di atas pentas dalam satu sandiwara satu babak atau satu adegan. Barang kali kemunculannya tatkala pemain-pemain yang lain sudah berada duluan di atas pentas dalam satu adegan, barang kali ia muncul tepat waktu layar di buka, barang kali juga ia munculo pertama kali seorang diri diatas pentas seorang iri seorang diri di atas pentas sebagai pembuka.
Tekinik muncul ini penting karena ia lakukan dalam keadaan kesan ( Imprese) menerbitkan ke inginan tahuan penonton kepada sang pemain, bagaiman ia melakukan aktifitas penonton akan lebih dapat menikmati dalam bermain.

Ketika di dalam naskah “ PANEMBAHAN RESO “ ( W.S Rendra ). Ada adegan pesta pora di Istana, jaga baya terburu-buru dating menghadap Raja membawa surat Panji- Tumbal.
Jagabaya : Yang mulia, hamba menghadap untuk mempersembahkan surat.
Raja Tua : Reso bawa dia kemari.
Reso : baik,yang mulia. Mari kamu ! bicara
Jagabaya : Hamba memimpin pasukan pengawal istana hari ini. Seorang pasukan menggebu dengan kuda. Ia datang dari Tegal Wurung membawa surat panji tumbal untuk Sri baginda, sedang ia sendiri selesai bicara langsung melompat ke punggung kuda, dan setelah mohon maaf karena ia sendiri di buru oleh urusan maha gawat lalu melaju di telan debu.
Raja Tua : bawa kemari surat itu.

Muncul Jagabaya membawa surat Panji Tumbal ayang diserahkan kepada raja tua, supaya l;ebih memberi pendalaman watak permainan maka peranan tersebut harus dapat menyesuaikan alur irama permainan yang sedang – brjalan.
Jagabaya : ( Melangkah beberapa langkah menuju arah ke-arah Raja Tua, dengan tergesa-gesa ).
Jagabaya : yang mulia, hamba menghadap
Untuk mempersenbahklan surat
( menunggu beberapa saat reaksi Raja Tua ) Didalam naskah “ OIDIPUS REX “ ( Sopholes ) adanya adegan Ratu Jocosta yang keluar dari istana denga tergesa-gesa untuk memisah pertengkaran oidpus dengan creon sambil berseru :
Jocosta : Bencana ! Bencana ! kenapa para pangeran bersenketa, sedang negara dalam bencana.
Akan lebih megesankan lagi apabila pemeran jocosta muncul, dengan setengah berlari sambil berseru
Jocosta : Bencan ! Bencana !
( lalu berhenti sekejap dua kejap sambil memandang tajam pada oidipus dan creon sanbil maju ke tengah-tengah di antara oidipus dan creon sambil mengucapkan sisa kalimat ) klenapa para pangeran bersengketa, sedang negara dalam bencan.

TEKNIK MEMBERI ISI

Elemen-Elemen dalam Teater


TEATER SEBAGAI ORGANISASI

Proses Teater merupakan sebuah proses organisasi (bentuk kerja kolektif; dimana segala macam orang dengan segala macam fungsinya tergabung dalam suatu koordinasi yang rapih,dan juga mencakup juga pengertian sampai batas-batas yang sentimentil), seperti hal nya diri manusia itu sendiri, atau layaknya seperti sebuah negara. Keberhasilan suatu pertunjukan Teater dapat juga sebagai keberhasilan suatu seni organisasi; baik organisasi penyelenggaraannya (Panitia Produksi) maupun segi seni-seninya (Penyutradaraan, Penataan set, Permainan, Musik dan unsur-unsur lain).

Berikut ini contoh Elemen dari sebuah Group Teater dalam mengadakan sebuah Tim Produksi.

-         Pimpinan Produks(Pimpro)
-         Sekretaris Produksi
-         Keungan Produksi / Bendahara
-         Seksi Dokumentasi
-         Seksi Publikasi
-         Seksi Pendanaan
-         Seksi Ticketing atau karcis
-         Seksi Kesejahteraan
-         Seksi Perlengkapan

 Dan tak lupa juga:

AKTING YANG BAIK


AKTING YANG BAIK

Akting tidak hanya berupa dialog saja, tetapi juga berupa gerak.
Dialog yang baik ialah dialog yang : 

1.      terdengar (volume baik)
2.      jelas (artikulasi baik)
3.      dimengerti (lafal benar)
4.      menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)

Gerak yang baik ialah gerak yang :

Aksi, Emosi, Motivasi, dan Imajinasi

Aksi dan Emosi

Pengertian: Emosi adalah segala aktivitas yang mengekspresikan kondisi disini dan sekarang dari organisme manusia dan ditujukan ke arah duniannya di luar. “Emosi timbul secara otomatis” dan terikat dengan aksi yang dihasilkan dari konfrontasi manusia dengan dunianya. Aktor tidak menciptakan emosi karena emosi akan muncul dengan sendririnya lantaran keterlibatannya dalam memainkan peran sesuai dengan naskah.


Motivasi
 
Pengertian : Peran apapun yang anda mainkan harus memiliki tujuan dan motivasi. Dalamus keadaan bagaimanapun adalah mustahil untuk melakukan sesuatu yang secara langsung diarahkan untuk mencetuskan suatu perasaan demi perasaan itu sendiri. Kalau hal ini tidak diindahkan, maka anda tidk akan memperoleh apapun. Hanya kedangkalan saja. Jika kita memilih suatu tindakan atau perbuatan jangan menggunakan perasaan dan bathin anda. Jangan mencoba memperlihatkan aksi cemburu atau menyatakan cinta, semata hanya untuk kepentingan perasaan itu aja. Semua perasaan itu adalah akibat dari sesuatu yang terjadi sebelumnya. Cobalah ingat kejadian sebelumnya itu dalam-dalam dan hasilnya akan datang sendiri. Penggambaran nafsu yang palsu, yang menggunakan gerakan-gerakan konvensional, semuanya ini merupakan kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi.


Tips-tips:

Pengertian Blocking


BLOCKING
 
          Yang dimaksud dengan blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat diperlukan, oleh karena itu pada waktu bermain kita harus selalu mengontrol tubuh kita agar tidak merusak blocking. Yang dimaksud dengan blocking yang baik adalah blocking tersebut harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian serta wajar. 

-    Seimbang
Seimbang berarti kedudukan pemain, termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung (setting) tidak mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan berat sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain atau benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai “Komposisi Pentas “.

Artikulasi, Getikulasi, Dan Intonasi


ARTIKULASI

Yang dimaksud dengan artikulasi pada teater adalah pengucapan kata melalui mulut agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas, sehingga telinga pendengar/penonton dapat mengerti pada kata‑kata yang diucapkan.
Pada pengertian artikulasi ini dapat ditemukan beberapa sebab yang mongakibatkan terjadinya artikulasi yang kurang/tidak benar, yaitu :
Ø Cacat artikulasi alam : cacat artikulasi ini dialami oleh orang yang berbicara gagap atau orang yang sulit mengucapkan salah satu konsonon, misalnya ‘r’, dan sebagainya.
Ø Artikulasi jelek ini bukan disebabkan karena cacat artikulasi, melainkan terjadi sewaktu‑waktu. Hal ini sering terjadi pada pengucapan naskah/dialog.
Misalnya:
o Kehormatan menjadi kormatan
o Menyambung menjadi mengambung, dan sebagainya.
Artikulasi jelek disebabkan karena belum terbiasa pada dialog, pengucapan terlalu cepat, gugup, dan sebagainya.
Ø Artikulasi tak tentu : hal ini terjadi karena pengucapan kata/dialog terlalu cepat, seolah‑olah kata demi kata berdempetan tanpa adanya jarak sama sekali.
Untuk mendapatkan artikulasi yang baik maka kita harus melakukan latihan
· Mengucapkan alfabet dengan benar, perhatikan bentuk mulut pada setiap pengucapan. Ucapkan setiap huruf dengan nada‑nada tinggi, rendah, sengau, kecil, besar, dsb. Juga ucapkanlah dengan berbisik.
· Variasikan dengan pengucapan lambat, cepat, naik, turun, dsb
· Membaca kalimat dengan berbagai variasi seperti di atas. Perhatikan juga bentuk mulut.

GETIKULASI

FUNGSI MANAJEMEN PERTUNJUKAN

MANAJEMEN PERTUNJUKAN

Salam Budaya…………!!!!

Manajemen Pertunjukan adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
Fungsi dari manajemen pertunjukan:

o Perencanaan
Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.

Pengorganisasian
Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.

Pengendalian
Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.

PROSES SEBELUM PEMENTASAN

Minggu, Oktober 09, 2011

Gamelan

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Talempong alat musik tradisional Minangkabau

Talempong



Alat Musik Talempong

Talempong adalah alat musik tradisional Minangkabau ada yang terbuat dari kuningan dan ada pula dari kayu dan batu. Talempong berbentuk bundar pada bagian bawahnya berlobang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat tangga nada (berbeda-beda). Musik talempong akan berbunyi jika dipukul oleh sepasang kayu.

Dasar-dasar Kritik Dalam Musik

Unsur lagu

Unsur utama dari sebuah lagu adalah Lirik dan Musik. Beberapa hal yang dapat ditambahkan untuk meningkatkan performa musik dapat berupa hal-hal yang bersifat visual seperti video, pertunjukan musik, seni tari, dsb. Namun yang pasti, yang terutama dalam menilai sebuah lagu adalah dari segi Lirik dan Musik.
Lirik
Definisi lirik yang digunakan dalam karya musik berupa lagu adalah: teks/kata-kata yang digunakan untuk dinyanyikan dengan/tanpa iringan musik.
Lirik lagu biasanya dituliskan dengan kebiasaan-kebiasaan yang terdapat dalam karya sastra sajak atau puisi. Kebiasaan-kebiasaan (atau ketentuan) ini meliputi:

Tips Bermain Drum

10 Tips Penting Saat Bermain Drum!




  • Drum

    1. Selalu menggunakan EAR PLUG (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil. Sekarang banyak pemain drum yang telah mengidap penyakit tinnitus (kuping mendengung) dan sampai sekarang obatnya masih belum ada. Sayangilah pendengaran anda
    2. Bermainlah dengan RILEKS, jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.
  • Okulele

    Okulele Sering juga disebut CUK / JUK


    Okulele
    Jenis alat musik Okulele ini tergolong salah satu alat musik Flores yang sangat Khas selain suling, gendang, gong, waning dll. Mula – mula alat musik Okulele ini dibawah masuk  oleh bangsa portugis di Flores pada abad ke-16 sampai 17 bersamaan dengan alat musik harmonika. Selain itu bersamaan dengan Okulele dan harmonika, masuk pula jenis musik keroncong yang menjadi Musik Khas tanah air. Di Flores, masyarakat juga sering menyebut Okulele dengan nama Cuk atau Juk.

    Rebana

    Rebana dan jenisnya



    Rebana
    Rebana adalah sejenis gendang satu muka yang digunakan untuk mengiringi tarian dan nyanyian rakyat, disebut juga  Adai-Adai oleh masyarakat Melayu berketurunan Brunei di daerah Papar, Beaufort  dan Sipitang. Rebana dipukul dengan satu tangan seperti juga teknik yang digunakan untuk rebana yang terdapat dalam  ensemble musik sinkretik yang lain. Pukulan rebana serta nyanyian Adai-Adai diadakan untuk merayakan pesta atau menyambut tamu kehormatan. Bagi suku-bangsa Bajau, terdapat juga sejenis rebana (gendang panjang) yang mempunyai satu muka. Gendang itu diposisikan tegak di atas lantai dan dipukul dengan tangan. Gendang ini biasanya digunakan dalam kesenian musik Bertitik untuk memainkan pola pukulan seperti irama Kedidi, Ayas dan Tidong.
    Di kalangan masyarakat Brunei terdapat juga sejenis gendang kecil yang disebut gendang labik dan dombak, yaitu sejenis gendang satu muka. Sedangkan bagi masyarakat Brunei yang berdomisili di Sabah, gendang rebana sering juga disebut rempana.

    Ada beberapa jenis rebana, yaitu:

    Tanjidor

    Tanjidor; sudah ada sejak abad ke-19


    Tanjidor

    Orkes Tanjidor sudah tumbuh sejak abad ke 19, berkembang di daerah pinggiran. Menurut beberapa keterangan, orkes itu berasal dari orkes yang semula dibina dalam lingkungan tuan-tuan tanah, seperti tuan tanah Citeureup, dekat Cibinong.

    Perkusi dan Pernak-perniknya

    Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik

    Sejarah

    LinkWithin

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...