Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan, semata-mata garis besar atau belum selesai. Kerap kali sebagai percobaan bahkan sebagai tanda untuk mengingat-ingat. Dalam penerapannya biasanya sebagai catatan singkat tanpa bagian – bagian kecil yang mengemukakan gagasan tertentu. Pada umumnya merupakan rencana kasar seperti permainan ringan, mirip dengan musik ataupun artikel. Ini semua dalah hasil ekspresi yang artistik. Pada umumnya menggunakan garis.
Seni sketsa sudah banyak dibicarakan orang lewat koran – koran atau pameran tertentu. Dalam hal ini bukan merupakan barang baru. Akan tetapi sudah merupakan tradisi sejak seni lukis ada.
Seni sketsa adalah seni yang pertama lahir, lihatlah lukisan – lukisan kuno yang terdapat di gua-gua Altamira di Perancis Selatan, demikian juga pada gua-gua Leang-leang Sulawesi Selatan dan gua Abba di Irian Barat merupakan garis sketsa yang magis.
Pendapat ini diperkuat lagi dengan pendapat seorang kritikus terkenal Herbert Read berkata “Sesungguhnya dari libatan historis, jenis seni rupa yang pertama adalah jenis senirupa dari gua-gua, bermula dari garis-garis kontur. Seni rupa bertolak dari keinginan untuk menggaris-garis. Demikian juga yang terdapat pada anak-anak.
Seni rupa dibuat demi pemuasan pribadi seniman merupakan kesan dari karakteristik hidup dan gerak melalui media yang sangat sederhana, bahkan tanpa persiapan. Terdiri dari bahan kertas dan semua jenis tinta hitam dengan alat-alat pena, kuas, bambu, lidi yang disesuaikan dengan kebutuhan teknis.
Dewasa ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan serta adanya teknologi dari hasil-hasil industri, memungkinkan timbul bahan-bahan baru yang dapat mengembangkan seni sketsa.
Menurut Kusnadi, seorang kritikus dan pelukis, sketsa dapat dibedakan dua hal. Pertama sketsa yang berdiri sendiri, atau yang biasa disebut seni murni. Ini semata-mata merupakan seni sketsa, sedangkan sketsa “Voor Studi” dibuat berdasarkan sketsa. Ini merupakan rencana-rencana, bagan yang harus disempurnakan, misalnya dalam menggambar model atau desain. Sebelum dikerjakan harus dibuat rencananya seperti gambar arsitektur.
Bila kita amati terdapat garis-garis sketsa yang tegas dan jelas. Di Indonesia dapat kita lihat pada pelukis Affandi dan Sudjojono bahkan seorang Affandi tak suka kehilangan sketsanya karena sangat beriwayat, mengandung makna vitalitas dan kegairahan.
Perkembangan lebih lanjut dalam seni lukis anak-anak, misalnya sketsa banyak kita jumpai pada lukisan mereka dengan keluwesan dan tanpa pretensi apa-apa, kecuali menggaris secara spontan. Garis merupakan alat yang vital sebagai ungkapan kesan imajinasinya. Sebagai sarana studi skill atau keterampilan dalam organ-organ formal dan non formal education kita, sketsa sangat penting.
Ternyata sketsa merupakan seni garis yang sangat sensitif dan sangat sederhana, sebagai sarana yang paling singkat dan abstrak untuk menggambarkan suatu obyek tanpa maksud tujuannya supaya bisa menggaris dengan lancar, bebas dan spontan guna memperlancar penguasaan obyek-obyek yang dihayatinya, memikirkan reproduktif Sudjojono suka mengukur kemampuan mutu pelukis-pelukis lainnya dengan mutu kualitas seni sketsa pelukis yang bersangkutan.
Kunjungan balik, komentarnya udah dibalas tuh. Hehe.. Di post tentang Alexa yah.. Emhhh.. Lanjutkan bloggingny, happy blogging! :)
BalasHapusok...
HapusSalam budaya.......