Senin, Oktober 22, 2012

Kebudayaan Tana Toraja "orang yang berdiam di negeri atas"

Tana Toraja adalah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini adalah Makale. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.990 km² dan berpenduduk sebanyak 248.607 jiwa.Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis
, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonia Belanda menamai suku ini Toraja Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari. pada tahun 1909.
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih menganut animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin terbuka kepada dunia luar pada tahun 1970-an, kabupaten Tana Toraja menjadi lambang pariwisata indonesia. Tana Toraja dimanfaatkan oleh pengembang pariwisata dan dipelajari oleh antropolog. Masyarakat Toraja sejak tahun 1990-an mengalami transformasi budaya, dari masyarakat berkepercayaan tradisional dan agraris, menjadi masyarakat yang mayoritas beragama Kristen dan mengandalkan sektor pariwisata yang terus meningkat.
Keunikan Tana Toraja
keunikankebudayaan tana toraja terletak pada ritual pemakaman, rumah tradisional, ukiran kayu dan tari-tariannya. dari sekian banyak kebudayaan yang ada, ritual pemakaman merupakanperistiwa sosialyang penting dalam strata kehidupan masyrakat toraja.
1. Ritual pemakaman dalam kebudayaan toraja
 
ritual pemakaman oleh kebudayaan tana toraja terbilang "rumit". dalam kebudayaan tana torajapemakaman seseorang menjadi sebuah acara adat yang membutuhkan biaya yang sangat mahal. Upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyrakat tana toraja dengan kebudayaan tana toraja bisa menunjukkan status sosial seseorang, semakin kaya ,maka upacara pemakaman semakin mewah dan besar. jika keluarga yang ditinggalkan datang dari keluarga sederhana maka ia harus mengumpulkan uang terlebih dahulu agar bisa mengadakan acara pemakaman .
penyembelian kerbau dan babi juga mewarnai upacara pemakaman pada kebudayaan toraja . dalam pemakaman masyrakat tana toraja , mayat akan disemayamkan dengan tiga cara, yaitu peti berisi mayat disimpan digua, dimakamkan di batu berukir atau digantung begitu saja ditepian tebing.
2.Tingkatan sosial dalam masyrakat toraja

Tingkatan kelas sosial masih terlihat pada kebudayaan tana toraja. kelas sosial diturunkan melalui ibu. adapun tingkatan kelas sosial yang dikenal dalam kebudayaan tana toraja yaitu bangsawan , orang biasa, dan budak.
kelas bangsawan mendapat tempat yang sangat dihormati di kebudayaan tana toraja. bangsawan sangat menjaga martabat kebangsawanannya. kaum bangsawan wajib mengadakan ritual pemakaman dan jenazah bangsawan diletakkan ditempat pemakaman khusus.
3.Rumah adat kebudayaan tana toraja
 
Rumah tradisional khas kebudayaan tator disebut Tongkonan, berasal dari Tongko yang berarti "duduk" . Rumah ini merupakan pusat pemerintahan kekuasaan adat, dan perkembangan kehidupan sosial budaya masyrakat dalam kebudayaan tana toraja.
Dalam kebudayaan tana toraja , ada tiga jenis rumah tongkonan , pertama tongkonan merupakan tempat kekuasaan tertinggi yang digunakan sebagai pusat pemerintahan , kedua tongkonan pekamberan merupakan milik anggota keluarga yang memiliki wewenang tertentu dalam adat dan tradisi lokal. terakhir tongkonan batu khusus anggota keluarga biasa.
4.Keunikan ukiran dan pahatan asal tana toraja
 
Suku tana toraja menggunakan ukiran untuk menunjukkan konsep keagamaan dan sosial. ukiran dari kayu ini juga merupakan wadah berkomunikasi orang toraja karena bahasa toraja hanya di ucapkan dan tidak memiliki sistem tulisan.
Seni pahat  dapat dilihat dalam rumah tongkonan salah satu hasil seni pahat dalam kebudayaan tana toraja adalah kabongo yaitu kepala kerbau yang dipahat dari kayu cendana atau nangka dan dilengkapi tanduk kerbau asli.
5.Tempat wisata di tana toraja
 
Ke'te kesu dan Londa adalah tempat perkuburan alam purba berdingding batu berupa gua. gua-gua di ke'te kasu dan Londa bisa mencaai 1000m .
Gua tersebut penuh dengan tulang dan tengkorak para leluhur dan tau-tau . tau-tau merupakan pertanda bahwa setelah sekian banyak putra-putra toraja terbaik yang di maksud melalui upacara  adat tertinggi di wilayah tana toraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...