Untuk mempelajari suatu bentuk musik, kita harus sejarah music
tersebut. Begitu halnya dengan asal-usul musik Ska, dan tragedi Perang
Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap
negara-negara jajahannya runtuh sebelum masa PD II dan terpecah belah
pada saat pertengahan masa peperangan, Inggris memberikan kemerdekaan
kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan dari
pemerintahan kolonial.
LAHIRNYA SKA
Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri meskipun masih
tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika dan musiknya mulai
terefleksi dalam optimisme baru dan aspirasi rakyat yang liberal. Sejak
tahun 40`an Jamaika telah mengadopsi dan mengadaptasi berbagai bentuk
musik dari Amerika, yang waktu itu ngetrend dengan jazz dan irama rhythm
& Blues nya. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika
membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Dua orang yang
amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50`an
adalah Duke Reid & Clement Seymour Dodd. Sepanjang akhir dekade,
kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik Jamaika,
karena mempunyai peran penting dalam perkembangan musik di Jamaika, Reid
dianugerahi sebagai `King of sound & blues` di Success Club (acara
penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958. Saat tahun 1962, di mana
Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente
Campbell yang kemudian dikenal dengan nama `Prince Buster`, tahu bahwa
sesuatu yang baru amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang
gitaris yang bernama Jah Jerry yang kemudian bereksperimen di musik
dengan menitikberatkan ketukan. Hingga pada periode itu ketukan upbeat
menjadi esensi dari singkup (penukaran irama) khas Jamaika, dan Ska pun
lahir. Ernest Ranglin mengklaim bahwa istilah Ska diciptakan oleh musisi
untuk menyebut suara petikan gitar yang digaruk, "Skat! Skat! Skat!”
Menurut penjelasan lainnya, dalam sesi rekaman tahun 1959 di bawah
produser Coxsone Dodd, pemain dobel bass Cluett Johnson menginstruksikan
kepada gitaris Ranglin untuk memainkannya seperti “ska, ska, ska".
PERKEMBANGAN SKA
Definisi Ska adalah campuran antara musik Jamaika yang digabungkan
dengan sedikit sentuhan musik modern, menjadikannya musik yang dapat
memacu kaki kita untuk terus bergoyang mengikuti irama cheers up. Pada
awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik dengan optimisme musik Ska.
Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok yang dinamakan
`Rude Boy` (sebuah trend di kalangan pemuda yang pernah terjadi pada
periode awal tahun 40`an). Gaya dansa Ska dari para Rude Boy memiliki
ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah seakan-akan meninju
seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan `Scofflaws` (orang-orang
yang selalu menentang hukum) dan dunia kriminal lainnya. Hal ini
terefleksikan dalam lirik-lirik lagu ska. (catatan: gaya penampilan
berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang mengatung hanya
semata kaki).
Pada Medio 60an, Prince Buster akhirnya menemukan seseorang yang
memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu Judge Dread. Lagu "007
Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah karya
cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy ke dalam sebuah lagu
(berhasil memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts). Tema Rude
Boy masih mendominasi sepanjang periode Ska, dan popularitasnya memuncak
sepanjang musim panas tahun 1964. Beat Ska menjadi lebih lambat dan
Rocksteady pun terlahir. Gelombang Ska pertama berakhir pada tahun 1968
(Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady kemudian melahirkan
musik Reggae (Asal Usul Reggae dapat dibaca di PRAISE 19).
Memasuki gelombang kedua, sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah
Ska lainnya. Di tahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan
secara tak terbatas kepada para imigran yang berasal dari negara-negara
persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi. Di saat itu musik Ska &
Reggae sedang populer. Pada tahun 70`an, imej Rude Boy diperbaharui dan
ter-ekspresi dalam penggabungan 2 jenis musik yang masih tergolong baru
di Inggris yaitu Reggae & Punk seperti yang dilakukan The Clash
dalam lagu “Rudie can`t fail”. Antara pertengahan hingga akhir tahun
70`an, band seperti The Coventry Automatics memilih untuk memainkan Ska
ketimbang Reggae karena menurut Jerry Dammers (pendiri band tersebut),
memainkan musik Ska lebih mudah dan gampang. The Coventry Automatics
merubah namanya menjadi The Specials AKA, kemudian berubah lagi menjadi
The Specials. Selanjutnya pada tahun 1979, Jerry Dammers mendirikan 2
Tone Records. Keinginan Dammers layaknya seperti Prince Buster di awal
tahun 60`an yaitu menciptakan sesuatu yang baru. Hitam dan putih menjadi
symbol, kemudian Lahirlah yang dinamakan dengan 2 Tone Ska. Logo 2 Tone
yaitu gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi
hitam, topi `pork pie`, kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu
`Loafers` hitam menjadi logo resmi yang karakternya diberi nama `Walt
Jabsco` (diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun dan Jabsco
berarti ganja dalam bahasa akal latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri
berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers
yang dapat dilihat pada cover album `The Wailing Wailer Studio One
Realease`. Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi dan organisasi rasis
`National Front` sedang bertumbuh pesat, pakaian hitam putih dan band
yang anggotanya terdiri dari multi ras, mengetengahkan lagu-lagu yang
bertemakan `Unity` karena di saat itu negara tersebut sedang terpecah
belah oleh isu rasial. Sama halnya dengan musik Ska di Jamaika, situasi
yang terjadi pada saat itu terefleksi ke dalam lirik lagu, seperti
"Racist Friend" yang dipopulerkan oleh The Specials. Band-band seperti
Madness, The Beat, dan The Selecter membuat Ska menjadi sesuatu yang
segar dengan mengolah nomor-nomor Ska klasik dari Prince Buster
(Roughrider, Madness, Too hot, dll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar